Guna terus mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM), untuk pertama kalinya melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Pupuk Kaltim
menggelar pelatihan dan sertifikasi boiler kelas I. Pelatihan yang berlangsung
di Gedung Diklat Lantai 2 ini, diselenggarakan Senin (19/8) hingga Jumat (23/8).
Dengan menggandeng instruktur LPK-PKT yang telah memiliki sertifikat, acara ini
diikuti sekiranya 32 orang.
Di hari pertama
pembukaaan, Tatit Surya Arjanggi selaku Kepala Bagian Manajemen Pengetahuan sekaligus
mewakili dari Manajemen Pupuk Kaltim, dalam sambutannya mengatakan, tujuan
pelatihan ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan surat ijin operasi
sebagai operator boiler tingkat I. “Untuk mendapatkan surat ijin operasi
sebagai syarat untuk melakukan kerja, maka diharapkan peserta dapat mengikuti
pelatihan dengan fokus dan konsentrasi,”
ungkap Tatit.
Lanjutnya, atas
kegiatan ini Tatit mengucapkan selamat dan terimakasih kepada LPK-PKT yang
telah berkomitmen menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan dan instruktur, menghemat biaya
pelatihan, serta dapat berfungsi sebagai profit
centre untuk menjual jasa pelatihan kepada perusahaan-perusahaan lain
disekitar PKT.
Sementara, Dinas
Tenaga Kerja Kota Bontang yang diwakili oleh Amir, dalam kesempatan tersebut
juga menuturkan rasa apresiasinya terhadap PKT. Kata dia, dengan adanya LPK-PKT
diharapkan dapat membantu memajukan perekonomian Kota Bontang karena memiliki
SDM yang telah terlatih dan mumpuni di segala bidang. “Dengan sudah
disertifikasinya LPK-PKT semoga dapat memberi kemajuan bagi ekonomi melalui
kualitas SDM yang dimiliki,” beber Amir.
Sudiyono selaku instruktur
menuturkan bahwa pelatihan yang digelar 5 hari ini tidak hanya berkutat pada
teori saja, tetapi juga terdapat praktek dan ujian. Katanya, Senin hingga Kamis
fokus pada penyampaian teori diantaranya adalah; (i) Kebijakan Depnaker,
Binawas DBNKK dan Hyperkes; (ii) Undang-undang keselamatan kerja dan peraturan
uap 1930; (iii) Jenis-jenis pesawat uap; (iv) Peninjauan konstruksi; (v) Fungsi
peralatan; (vi) Perpindahan panas; (vii) Kelistrikan; (viii) System control;
(ix) Cara-cara inspeksi; (x) Air pengisi ketel dan bahan bakar.
Pada hari
terakhir, untuk melihat dan mengaplikasikan materi yang telah diberikan,
peserta kemudian diarahkan melakukan praktik dengan kunjungan langsung di
lapangan. Selanjutnya, ditutup dengan ujian tulis untuk mengetahui sejauh mana peserta
telah memahami pelatihan yang telah diberikan. “Pelatihan yang diberikan tidak
hanya teori, tetapi peserta juga melakukan diskusi dan kunjungan langsung di
lapangan, melihat benda-benda yang telah diajarkan, serta ujian,” tegas
Sudiyono.
Di lain pihak,
Dicky Herdiana salah satu peserta pelatihan mengaku sangat terkesan dengan
kegiatan ini. Pasalnya, pelatihan ini baru pertama kalinya ia ikuti dan juga
akan mendapatkan sertifikasi. Baginya, tentu hal ini akan menjadi nilai plus tersendiri karena sebelumnya ia belum
pernah di boiler, tetapi nantinya sudah dapat memiliki surat ijin operasi. “Pelatihan
yang baru pertama kali saya ikuti ini memberikan banyak wawasan tentang boiler.
Jadi, dengan pelatihan ini saya tidak akan mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri saat nantinya ditempatkan di boiler,” jelas Dicky saat ditemui diakhir acara. (Safni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar