Minggu, 25 Agustus 2013

Giat Mengembangkan SDM, LPK Pupuk Kaltim Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Boiler Kelas I



Guna terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk pertama kalinya melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Pupuk Kaltim menggelar pelatihan dan sertifikasi boiler kelas I. Pelatihan yang berlangsung di Gedung Diklat Lantai 2 ini, diselenggarakan Senin (19/8) hingga Jumat (23/8). Dengan menggandeng instruktur LPK-PKT yang telah memiliki sertifikat, acara ini diikuti sekiranya 32 orang.

Di hari pertama pembukaaan, Tatit Surya Arjanggi selaku Kepala Bagian Manajemen Pengetahuan sekaligus mewakili dari Manajemen Pupuk Kaltim, dalam sambutannya mengatakan, tujuan pelatihan ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan surat ijin operasi sebagai operator boiler tingkat I. “Untuk mendapatkan surat ijin operasi sebagai syarat untuk melakukan kerja, maka diharapkan peserta dapat mengikuti pelatihan  dengan fokus dan konsentrasi,” ungkap Tatit.

Lanjutnya, atas kegiatan ini Tatit mengucapkan selamat dan terimakasih kepada LPK-PKT yang telah berkomitmen menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan dan instruktur, menghemat biaya pelatihan, serta dapat berfungsi sebagai profit centre untuk menjual jasa pelatihan kepada perusahaan-perusahaan lain disekitar PKT. 

Sementara, Dinas Tenaga Kerja Kota Bontang yang diwakili oleh Amir, dalam kesempatan tersebut juga menuturkan rasa apresiasinya terhadap PKT. Kata dia, dengan adanya LPK-PKT diharapkan dapat membantu memajukan perekonomian Kota Bontang karena memiliki SDM yang telah terlatih dan mumpuni di segala bidang. “Dengan sudah disertifikasinya LPK-PKT semoga dapat memberi kemajuan bagi ekonomi melalui kualitas SDM yang dimiliki,” beber Amir.  

Sudiyono selaku instruktur menuturkan bahwa pelatihan yang digelar 5 hari ini tidak hanya berkutat pada teori saja, tetapi juga terdapat praktek dan ujian. Katanya, Senin hingga Kamis fokus pada penyampaian teori diantaranya adalah; (i) Kebijakan Depnaker, Binawas DBNKK dan Hyperkes; (ii) Undang-undang keselamatan kerja dan peraturan uap 1930; (iii) Jenis-jenis pesawat uap; (iv) Peninjauan konstruksi; (v) Fungsi peralatan; (vi) Perpindahan panas; (vii) Kelistrikan; (viii) System control; (ix) Cara-cara inspeksi; (x) Air pengisi ketel dan bahan bakar.

Pada hari terakhir, untuk melihat dan mengaplikasikan materi yang telah diberikan, peserta kemudian diarahkan melakukan praktik dengan kunjungan langsung di lapangan. Selanjutnya, ditutup dengan ujian tulis untuk mengetahui sejauh mana peserta telah memahami pelatihan yang telah diberikan. “Pelatihan yang diberikan tidak hanya teori, tetapi peserta juga melakukan diskusi dan kunjungan langsung di lapangan, melihat benda-benda yang telah diajarkan, serta ujian,” tegas Sudiyono.

Di lain pihak, Dicky Herdiana salah satu peserta pelatihan mengaku sangat terkesan dengan kegiatan ini. Pasalnya, pelatihan ini baru pertama kalinya ia ikuti dan juga akan mendapatkan sertifikasi. Baginya, tentu hal ini akan menjadi nilai plus tersendiri karena sebelumnya ia belum pernah di boiler, tetapi nantinya sudah dapat memiliki surat ijin operasi. “Pelatihan yang baru pertama kali saya ikuti ini memberikan banyak wawasan tentang boiler. Jadi, dengan pelatihan ini saya tidak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri saat nantinya ditempatkan di boiler,” jelas Dicky  saat ditemui diakhir acara. (Safni)


Tidak ada komentar: