Sabtu, 29 Juni 2013

PT Pupuk Kaltim Berikan Penyuluhan Kultur Teknis Kelapa Sawit



   BONTANG - PT Pupuk Kaltim (PKT) menyelenggarakan penyuluhan falsafah kultur teknis kelapa sawit area Kalimantan Timur di Ruang Meranti PKT, Rabu (26/6) hingga Jumat (28/6) lalu. Acara yang bekerjasama Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan ini diikuti sekira 60 peserta. Mereka terdiri dari karyawan PKT, para distributor pupuk, dan pengusaha kelapa sawit. Tujuannya, agar semua pihak dapat mengetahui tentang teknis budaya kelapa sawit yang tepat hingga bagaimana mendistribusikan pupuk kepada petani. 

   Instruktur PPKS Medan Donald Siahaan menuturkan, jika biaya pupuk saat ini sangat tinggi mencapai 40 – 60 % terhadap biaya pemeliharaan. Kata dia, karenanya pupuk mempunyai peranan penting untuk pertumbuhan tanaman yang sehat, dengan produktivitas kelapa sawit yang tinggi. Ia juga menuturkan, agar dilakukan rekomendasi pemupukan yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang tinggi, melalui peningkatan produksi dan penggunaan pupuk yang efektif dan efisien. Sedangkan bila rekomendasi pemupukan dilakukan tidak baik akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit.

   “Penyuluhan ini penting dan bermanfaat agar peserta memiliki gambaran tentang kelapa sawit khususnya tentang pemupukan. Ketika posisi menjadi seorang distributor, harus mengerti ketika berhadapan dengan petani. Distributor harus menjaga kesinambungan dengan petani, menjalin hubungan kondusif, dan berikan senyuman kepada petani. Hal penting lain adalah ingin membuat pintar semua stakeholder termasuk penyedia pupuknya (PKT). Jika semuanya pintar, maka pupuk dapat efisien sehingga daya saing pun kuat. Apalagi produk PKT itu unggul dibanding yang lain, sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan untuk terus mendapat pembelajaran,” beber Siahaan.

   Selanjutnya, Siahaan kembali menjelaskan tentang kunci sukses pemupukan, yakni pemupukan 5 tepat (jenis, dosis, waktu, cara, dan administrasi), efisiensi pemupukan yang perlu terus ditingkatkan, pemilihan pupuk yang lebih ekonomis, pemanfaatan bahan organik (untuk mengurangi biaya pemupukan dan meningkatkan kondisi tanah), serta pelaksanaan kultur teknis yang mendukung efektivitas pemupukan seperti penggunaan bahan tanaman yang baik, kemudian pengawetan tanah dan air yang baik. 

   Sementara di hari terakhir penyuluhan, Sahidun, peserta penyuluhan menyampaikan kesan antusiasnya selama mengikuti kegiatan. Pasalnya ia mengaku mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari pengetahuan yang bertambah tentang teknis budaya kelapa sawit, pemupukan, hingga cara menjual pupuk. Ia juga mengatakan, materi yang diberikan tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi pada hari ketiga peserta melakukan pula kunjungan langsung di kebun percontohan kelapa sawit PKT. “Ada hal yang sebelumnya belum pernah diketahui, namun setelah mengikuti penyuluhan kita menjadi tahu,” ujarnya.

   Senada, Lukman Fadli, Instruktur PPKS juga mengungkapkan kesannya terhadap peserta yang mengikuti penyuluhan dengan antusias. Pasalnya, selama tiga hari tersebut para peserta aktif bertanya terhadap materi yang diberikan dan tidak ada satu peserta pun yang absen dari kegiatan.

   “Selama tiga hari tersebut mungkin masih ada beberapa hal yang belum tersampaikan, tetapi setidaknya melalui komunikasi sharing knowledge antar peserta sehingga diharapkan terjalinlah networking yang berkelanjutan untuk dapat saling membantu,” jelas Lukman.   

   Di akhir penutupan acara, Jajat Sudrajat, mewakili management PKT menyampaikan dengan kegiatan ini diharapkan dapat sebagai bekal tambahan wawasan bagi para peserta ketika di lapangan, sehingga akan meningkatkan produksi. “Kedepannya PKT akan melanjutkan program kegiatan semacam ini, namun di lain tempat tidak harus selalu di Bontang. Sebab, harapannya peserta benar-benar akan dapat mengerti  secara maksimal terkait semua hal dalam materi penyuluhan, sehingga produk PKT pun akan dapat selalu diterima,” tutupnya. (Safni)

Jumat, 28 Juni 2013

Keluarga Baru ada di 69

"11 Januari bertemu menjalani kisah cinta ini...." song by: Gigi 

Yaaah...lagu Gigi ini pas banget, karena di 11 Januari 2013 tepatnya di Ruang Mahoni PKT kami mulai bertemu. Dari situlah, rasanya lagi-lagi aku menemukan para sahabat sekaligus keluarga baru. Di On the Job Training (OJT) PKT angkatan I 2013 itulah aku bertemu mereka. Dari 69 orang diantaranya terdiri dari 19 orang S1, 10 orang D3, SMA 40 orang, awalnya hanya beberapa orang saja yang sudah aku kenal baik. Kira-kira ga nyampe 5 orang. Terus setelah kenalan, ngobrol-ngobrol santai, bersendau gurau dalam setiap kegiatan, semisal diskusi kelompok atau diluar kelas, ataupun hanya sekedar say hello… Jadilah kami dapat mengenal dengan baik, bisa bercanda dan tertawa bersama, serta susah, sedih, senang, dan diomelin juga bareng-bareng hihi…

Class Room lagi break siang ne...

Ketika Kewiraan, khusus yang cowo-cowo pada dibotakin semua :D

Aku senang mengenal mereka semua dengan suasana yang penuh dengan keakraban, sehingga kita bak udah seperti keluarga. Dengan berbagai karakter yang dimiliki, justru semua itu menjadikan suasana terasa lebih indah. Ada-ada sajalah yang bisa kami bahas. Mulai hal yang penting sampai yang ga penting sekalipun (gazeb) haha…. Biasanya obrolan yang paling nggak jelas/random itu kalau kami sudah ketemu di dunia maya misal, grup di FB, BBM, *WA (baru-baru aja). Obrolan penting dan gazeb juga bisa terjadi ketika kami sedang makan siang bareng di Kantin Gedung Wijaya Kusuma PKT, serta yang juga ga kalah seru adalah saat suasana arisan bulanan. Semua obrolan terkadang sudah tidak dapat ter-filter lagi. Semuanya terkuak secara tajam dan intens halah…

Makan Siang di Kantin

Arisan

Kalau ada waktu luang terkadang kami juga menyempatkan diri untuk nongkrong bersama hanya untuk sekedar makan di luar, nonton film, ngeband, main basket, bulutangkis, futsal, sepak bola, dan karokean.

@Studio BM BSD

@Studio BM BSD

Malam mingguan di Cafe Singapore

Setiap Rabu Wajib Ikut Senam Jantung Sehat di depan Kantor Pusat PKT


Olahraga bersama di Stadion Mulawarman PKT, dan aku bersama Mba Jane cukup jadi penonton saja hehe...

 

Syuting bareng Kak Olga Lidia di Film 12 Menit untuk Selamanya :)

Oh yah cerita lain karena begitu akrabnya kami, sampai-sampai dari 69 orang itu beberapa diantaranya ada yang cinta lokasi (re:cinlok) loh… *hmmm perlu disebutin nggak yaah siapa-siapa orangnya??? Puranya boleh aja yaah karena 69 orang tersebut semuanya juga sudah pada tahu kok hehe... Sebut saja N dan H, N dan N, Kak T dan N, (i bersama si mas R pun termasuk....haha). Cinlok kemudian putus juga ada, meskipun demikian sepertinya kemungkinan masih menyimpan rasa yang sama juga ada sih... (khusus yang ini nggak usahlah yaah disebutin tersangkanya haha...) Ada lagi juga yang cinlok, tapi menyebrang ke angkatan II-2013. Terus masih memendam rasa ke seseorang tapi belum 'jadi' sepertinya juga ada karena masih ingin sama-sama memahami karakter antar masing-masing pihak. Yaah inilah bagian warna-warni kehidupan, yang penting semuanya tetap bisa selalu berhubungan dengan baik.  Dan... aku pribadi mendoakan semoga mereka-mereka yang cinlok ini langgeng hingga maut memisahkan eeeeaaaa..... 

Kelakuan para wanita ketika break tiada berhenti untuk narsis hehe...

Lebih lanjut... di cerita lain lagi, sebagai anak-anak training (Calon Karyawan, re: Cakar) kami juga punya “ibu kos” loh. Beliau inilah yang selalu memantau perkembangan kami agar selalu disiplin, berpikir positif dan kreatif dalam bekerja. Tidak hanya beliau, tapi juga sebagian besar orang-orang di Diklat dan MP, serta para pengajar/instruktur dalam kelas induksi sepertinya mengajarkan pula hal yang sama tentang motivasi positif yang demikian.

Sebagai penutup, aku harap orang-orang asik yang aku temuin ini bisa terus menjalin hubungan yang erat dan harmonis, tak terhingga sepanjang waktu. Hingga pada akhirnya, suatu saat nanti aku dan mereka dapat menceritakan kepada anak dan cucu kami segala apa saja tentang Keluarga Baru yang ada di 69 ini.  ^_^

Inilah 69 ^_^

~ Dan semoga pada Oktober 2013 kami semua lulus OJT. Amin YRA..... *to be continued.....  

 

*Ditulis pada Selasa, 22 Januari 2013, Pukul 09.45 Wita, dan telah dilakukan pengolahan tambahan pada saat pemostingan.

Rabu, 19 Juni 2013

22 Karyawan PT Pupuk Kaltim Ikuti Pelatihan Management Development Program (MDP) III



BONTANG - PT Pupuk Kaltim (PKT) mengggelar pelatihan Management Development Program (MDP) III. Sebanyak 22 karyawan PKT ambil  bagian pada pelatihan yang digelar di Gedung Diklat lantai 2 PKT, sejak Senin (10/6) hingga  Senin (17/6)  kemarin.

Kegiatan yang bekerja sama dengan PPM Manajemen dari Jakarta ini bertujuan mendalami manajerial untuk bekal kenaikan jabatan atau golongan.  Karena itu, sasaran dari pelatihan ini diarahkan untuk memahami konsep perencanaan kinerja dengan memahami cara menetapkan standart kinerja dan pengelolaan kinerja dengan memberi umpan balik yang efektif. 

Pertemuan pertama, Senin (10/6) lalu, para peserta disuguhkan presentasi untuk memahami competency model yang ada di PKT. Tim Instruktur menjelaskan ada 3 competency model  PKT diantaranya, core competency diturunkan dari visi-misi dan nilai-nilai organisasi (berlaku untuk semua karyawan), role competency hal ini relevan untuk jabatan yang sifatnya struktural dan fungsional, lalu functional competency untuk membedakan tuntutan kompetensi antar pekerjaan atau job family. Selanjutnya, pada penutupan Senin (17/6) lalu, para peserta diminta mempresentasikan penugasan yang telah diberikan.  

"Untuk memahami konsep perencanaan kinerja, kami dari PPM Manajemen Jakarta memberikan penugasan kepada peserta tentang perencanaan di unit kerja masing-masing, kemudian dipresentasikan dan dievaluasi," jelas L.H Pranoto, Instruktur dalam pelatihan tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan Pranoto, adapun pokok bahasan yang menjadi kajian pembahasan terkait dengan perencanaan tahunan unit kerja dan peningkatan proses kerja, kepemimpinan dalam pengendalian unit kerja, serta strategi pelayanan dalam hal pembinaaan dan pengembangan bawahan.  Pada akhirnya,   evaluasi peserta MDP nilai akhirnya akan dilihat dengan score kelulusan minimal 60 %, test akhir 40%, partisipasi di kelas (termasuk proses coaching 20 %), paper (ms. World) 20 %, serta  presentasi 20 %. 

Sementara, Warih Saeko, staf Departemen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKT sekaligus peserta dalam pelatihan tersebut mengapresiasi kegiatan ini. Pasalnya, meskipun pelatihan ini baru pertama kali ia ikuti dan waktu untuk mempelajari materi pun cukup banyak, namun materi yang diberikan mampu dipahami dengan baik. "Melalui pelatihan ini setidaknya telah membuka wawasan dan keterampilan baru khususnya dalam membuat proses perencanaan di unit kerja. Karena itu, saya bersama rekan-rekan yang lain sangat antusias terhadap pelatihan ini. Hal ini terbukti dengan tingkat presensi peserta yang setiap harinya selalu hadir, bahkan Sabtu dan Minggu pun kami tetap bertemu untuk mengerjakan tugas pelatihan," ujar Warih. (Safni)





Senin, 17 Juni 2013

Kini Rawa Indah Tak Seperti Dulu Lagi

Rabu, 12 Juni 2013 sekitar Pukul 20.00 Wita, Bontang Membara karena Pasar Rawa Indah dilahap si Jago Merah. Pasar itu favorit banget, gimana nggak wong secara orang tua saya, tetangga, orang tua dari teman-teman saya, saya sendiri, dan teman-teman yang lain juga pasti pernah belanja disana.

  --> Si jago merah menunjukkan keganasannya

Rawa indah bagi aku bermakna banget selain karena disana komplit, tempatnya strategis dekat dari rumah saya. Kira-kira kalo naik motor sekitar 5 menit saja. Tapi, yaaa...kalo kecepatannya laju paling 2 menit sudah sampe haha...(*eh tapi tetap harus safety first loh yah). 

Sebenarnya di Bontang itu ada pasar lain selain Rawa Indah seperti pasar telihan di Kilo 6, pasar di Loktuan, pasar di Tanjung Limau, hmm...apalagi yaah....tapi aduuh boo semuanya jauh banget dari rumah saya dan menurut kebanyakan orang disana itu ga sekomplit apa yang ditawarkan di Rawa Indah. Pantes aja kali yah Rawa Indah dikatakan pasar terbesarnya di Bontang.

Pasca kejadian besoknya, habis pulang kerja sekitar jam setengah enam sore aku singgah kesana. Niatnya cuma mau liat gimana wajah Rawa Indah setelah dilahap si jago merah. Dan ternyata benar-benar banyak kios yang habis menjadi abu. Kalau nggak salah ingat, menurut Koran Lokal Bontang Post ada 1366 kios yang terbakar. Memang tidak ada korban jiwa, tapi kan tetap saja sedih kasian orang-orang itu kehilangan mata pencahariannya sehari-hari. 

 

 
Pasca Kebakaran --> telah menjadi arang

Setelah kebakaran, ternyata masih ada aja loh orang-orang yang jualan disana. Mereka mendirikan kios seadanya, bahkan ada yang hanya menggelar terpal, dan ada juga yang baru masih sibuk mendirikan kios. Waktu kesana dengan mengendarai merahku, beeehhh bukan main padatnya orang-orang. Saya berkeyakinan orang-orang yang kesini selain karena memang niat belanja, pasti sebagian ada yang niatnya cuma mau ngelihat keadaaan pasca pasar ini kebakaran. Yaaah...salah satu orangnya adalah saya yang memang berniat cuma ngelihat dan ingin mengabadikan keadaan. hehe....

 

 

Setelah Rawa Indah, besoknya lagi Jumat, 14 Juni 2013 sekitar pukul empat pagi saya dapat kabar kalo ada kebakaran lagi. Kali ini yang menjadi amukan si jago merah adalah Toko Cina di dekat pasar Tanjung Limau. Aduh ada apa yah sebenarnya di Bontang ini??? Tadi, saya sempat melihat sekilas di koran ternyata toko yang kebakar ini lumayan besar juga loh apinya. 

Akhir kalimat, semoga saja yang menjadi korban diberi ketabahan, dapat lebih berhati-hati, dan dapat mengambil hikmah dari musibah yang menimpa. Dan buat yang lain semoga dijadikan pelajaran yaah. Terus jangan lupa berdoa juga kepada Tuhan semoga selalu diberi keselamatan dan terhindar dari marabahaya. Amin.