Selasa, 29 Oktober 2013

Refleksi Sumpah Pemuda Bagi Generasi Muda PT Pupuk Kaltim



Kelahiran PT Pupuk Kaltim pada 7 Desember 1977, tentu tidak terlepas dari proses awal kelahiran bangsa Indonesia. Artinya, sebuah bangsa terlebih dahulu harus memiliki sebuah bangunan sistem yang berdaulat dan diakui, sehingga pada akhirnya tatanan tersebut kemudian dapat melahirkan pula sebuah korporasi, dan PT Pupuk Kaltim pun telah menjadi bagian dari bangsa ini.
 
Dalam konteks kebangsaan, jika kita telusuri kembali bagaimana kelahiran bangsa ini, tentu bukanlah hal yang mudah. Betapa proses kelahiran bangsa Indonesia adalah hasil perjuangan keras para pemuda selama ratusan tahun demi keluar dari belenggu penjajahan. Kondisi ketertindasan inilah yang mendorong semangat para pemuda untuk membulatkan tekad bersama mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, hingga dengan gagahnya bangsa ini kemudian dapat memproklamirkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka pada 17 Agustus 1945. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober lalu merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini telah dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia.
Dalam konteks sebuah korporasi seperti di PT Pupuk Kaltim, proses kelahirannya tentu tidak jauh berbeda dengan hadirnya semangat dari peran para pemuda. Pada saat itu, para pemuda terdahulu telah berupaya keras merintis dari awal untuk menjadikan PT Pupuk Kaltim menjadi perusahaan besar. Terbukti hingga sekarang keberadaan perusahaan mampu membuktikan bahwa PT Pupuk Kaltim dinilai sebagai produsen pupuk urea (2,98 juta ton per tahun) dan amoniak (1,85 juta ton per tahun) terbesar di Indonesia.
Dari dua konteks di atas, kata kunci yang dapat kita ambil adalah peran pemuda. Dalam ruang lingkup kecil di PT Pupuk Kaltim, penulis sesungguhnya bermaksud merefleksikan bagaimana sebaiknya semangat dari generasi muda yang sekarang ada di PT Pupuk Kaltim dalam memaknai sumpah pemuda sebagai bagian dari momen untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkarakter kebangsaan, mencintai tanah airnya, disiplin, dan pantang menyerah seperti yang telah dicontohkan oleh para pemuda (senior) terdahulu.
Sebab, bagi generasi muda yang ada di PT Pupuk Kaltim, tentu bukan masanya lagi memegang senjata atau bambu runcing untuk berjuang melawan penjajah. Akan tetapi, bagaimana generasi muda PT Pupuk Kaltim sekarang ini dapat menorehkan berbagai karya positif. Banyak tugas dan tanggung jawab yang tentunya telah menanti di depan mata untuk kita berkarya dan menyelesaikannya secara arif dan bijaksana, sehingga wajar jika perkembangan zaman secara tidak langsung telah menuntut kita untuk siap bekerja dalam iklim keterbukaan, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, serta memiliki daya respon yang tinggi terhadap setiap tantangan yang datang.
Oleh karena itu, kesiapan bekerja dalam iklim keterbukaan tersebut, sudah seharusnya setiap generasi muda khususnya yang ada di PT Pupuk Kaltim akan senantiasa membekali dirinya dengan pengetahuan, aktif mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, keterampilan dan pengalaman kerja yang baik, sekaligus dapat memberikan teladan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan sikap seperti ini, tentu kita pasti dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim, walaupun hanya sedikit. Tentu saja, yang sedikit itu tetap akan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Penulis mengingat, dimana Bung Karno dahulu pernah berkata, "Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Dari perkataan tersebut, hikmah yang dapat kita ambil bahwa generasi muda yang ada sekarang ini sesungguhnya adalah harapan dan kemajuan untuk bangsanya, serta harapan dan kemajuan bagi perusahaan dimana mereka mengabdikan dirinya untuk bekerja. Dengan begitu, besar harapan bagi seluruh generasi muda PT Pupuk Kaltim, semoga dengan momen sumpah pemuda ataupun momen kebangsaan yang lainnya nanti, setiap pemuda akan terpatri dijiwanya bahwa tiada kata untuk berhenti mengabdikan diri untuk bangsa, perusahaan, memberikan teladan kepada masyarakat sekitar, serta menghadirkan rasa optimis bahwa pembangunan harus terus berjalan dan berbenah diri hingga waktu jualah yang mengakhirinya nanti. Pada akhirnya, kita pun akan berkata apa yang bisa kita berikan, bukan apa yang bisa kita ambil.

Minggu, 13 Oktober 2013

Bontang : Episode 3

Episode 2 penulis telah membawa pembaca sekalian pada alur cerita tentang lambang dan arti Kota Bontang, terjadinya asimilasi pernikahan antara suku asli Bontang dengan pendatang, serta kedamaian dan indahnya kebersamaan antar suku bangsa di Bontang yang digambarkan penulis melalui adanya ruang untuk saling berbagi dalam rukun tetangga, dan jalinan sebuah persahabatan. 

Episode 3 :

Memasuki episode 3 ini, bertepat di hari ulang tahun Kota Bontang tanggal 12 Oktober penulis mencoba menyajikan foto-foto dari acara Bontang City Karnaval. Acara semacam ini sejenis parade budaya yang coba diperkenalkan kepada masyarakat bahwa inilah Bontang yang juga memiliki keragaman kreativitas.

Sebelumnya penulis mohon maaf jika foto-fotonya kurang menarik. Maklum penulis ini bukanlah seorang fotografer handal karena masih amatiran, dan kamera yang digunakan pun hanya kamera digital samsung. Jadi, pengambilan gambar pun dilakukan asal jepret. Hehe... 












































































































Dalam karnaval ini, keceriaan tidak hanya terpancar dari wajah peserta yang mengikuti karnaval, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Bontang yang ikut menjadi sebagai penonton (termasuk aku bersama para sahabat ada Anik, Aya, dan Kiki). Meskipun panas terik sangat menyengat, apalagi sahabat aku yaitu Anik dan Kiki sedang berpuasa, tetap tidak menyurutkan semangat kami untuk menikmati sajian dari Bontang City Carnaval.
SELAMAT ULANG TAHUN KOTA BONTANG Ke-14 (12 Oktober 1999 - 12 Oktober 2013) ^_^

*To be continued pada episode 4...