Sabtu, 27 April 2013

Mengintip Diskusi Panel Ala Calon Karyawan PT Pupuk Kaltim Angkatan 2 - 2013 Lewat Seni Pertunjukan

 

*Tulisan ini pernah dimuat di Portal SDM Pupuk Kaltim dan dimuat di Buletin Media Share Knowledge Manajemen Pupuk Kaltim.

Berbeda dengan konsep diskusi panel yang umumnya biasa dilakukan secara formal dan nyaris terkesan menegangkan, Rabu (24/4) PT Pupuk Kaltim mengemas sebuah diskusi panel yang apik untuk memahami nilai dan budaya perusahaan (unggul, integritas, kebersamaan, kepuasan pelanggan, tanggap). 

 

Bertempat di Aula Gedung Diklat Pupuk Kaltim, perusahaan pupuk urea dan amoniak terbesar di Indonesia ini tidak main-main dalam memberikan penugasan kepada calon karyawannya yang telah lolos melalui proses penjaringan nasional. Pasalnya, dalam diskusi panel tersebut para calon karyawan (red: cakar) dituntut untuk menyajikan suatu seni pertunjukan. Alhasil, diskusi panel yang diikuti oleh 17 orang cakar yang dibagi kedalam tiga kelompok itu mampu menghibur tamu undangan dan dewan juri melalui penyajian berbagai macam variasi pertunjukkan seperti drama, talkshow, penayangan video dan slide lewat foto-foto.

“Memahami nilai dan budaya organisasi PT Pupuk Kaltim sehingga mengakar dalam pribadi masing-masing cakar adalah tujuan dari diadakannya diskusi panel ini”, ungkap Astin Rukhila (47) selaku Kepala Bagian Pengembangan Organisasi di Departemen  Sistem Prosedur dan Organisasi PT Pupuk Kaltim. Astin yang pada saat itu juga berkesempatan menjadi juri untuk menilai penampilan diskusi panel tersebut, memberikan komentarnya bahwa pesan dari nilai dan budaya perusahaan yang ditampilkan oleh para cakar telah tersampaikan dengan sangat baik. 

Harapannya dengan diskusi panel yang dikemas lewat seni pertunjukan ini, pemahaman nilai dan budaya perusahaan tidak hanya sekedar menjadi catatan yang dihapal, tetapi yang terpenting adalah “bagaimana para cakar nantinya menerapkan nilai dan budaya perusahaan sebagai bagian dari darah/jiwa di dalam atau di luar perusahaan,” katanya.


Di lain pihak, Baninda Taufiq Heryuono (22) yang ditemui di sela-sela setelah pelaksanaan acara juga mengurai pendapat yang menarik terhadap pelaksanaan diskusi panel. Pria yang berasal dari Kota Bekasi ini mengungkapkan bahwa pada tahap awal, para cakar sedikit dibuat pusing bukan kepalang untuk membuat materi presentasi yang akan ditampilkan agar menjadi menarik, segar dilihat, dan tidak membosankan namun tetap tidak keluar dari kaidah kode etik perusahaan yang harus dijaga.  

 

Bak menemukan telaga air di gurun pasir, syukurnya ide segar itupun datang dalam rahim pemikiran para cakar. Tentunya bukanlah hal yang mudah untuk menyamakan persepsi pemikiran dari banyak kepala, tetapi para cakar telah mampu membuktikan bahwa semua kesulitan yang jika dikerjakan secara bersama dan dengan kepala dingin, tentu hasilnya menjadi baik. 

 

Lebih lanjut, Baninda yang akrab dipanggil dengan sapaan Nino ini juga mengungkapkan bahwa “sebagai cakar saya berharap dengan diskusi panel kami akan mampu memahami dan menerapkan nilai dan budaya PT Pupuk Kaltim, tidak hanya dalam lingkup perusahaan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. 

 

Dari diskusi panel ala calon karyawan PT Pupuk Kaltim angkatan kedua lewat seni pertunjukan ini, diperolehlah hasil keputusan dewan juri. Terbaik 1 diraih oleh kelompok integritas, terbaik 2 kelompok unggul, dan disusul terbaik 3 oleh kelompok kebersamaan. Kriteria penilaian didasarkan pada kesesuaian presentasi dengan tema budaya yang menjadi tugas kelompok, kreativitas dalam penyampaian materi, kerjasama tim dan pembagian tugas dalam presentasi, serta ketepatan waktu (maksimal 45 menit). 

Adapun dewan juri yang ikut menilai dalam kegiatan tersebut terdiri dari 9 orang. Beberapa diantaranya berasal dari Departemen Sistem Prosedur dan Organisasi, Departemen Diklat dan Manajemen Pengetahuan, Departemen Pengembangan Karir dan Kinerja, Departemen Kesejahteran dan Hubungan Industrial, serta Kompartemen Sumber Daya Manusia (SDM).  (Safni)