Berkaca pada 5
tahun silam, saya jadi bertanya sebenarnya apa saja yah produk dari “drama
politik” yang telah dihasilkan dalam rahim
Pemilu? Adakah perubahan penting yang telah dapat dirasakan manfaatnya oleh
“penonton”, atau jangan-jangan tahun ini tidak akan jauh berbeda dari
sebelumnya. Jika demikian, itu artinya lagi-lagi “penonton” hanya akan disuguhi
tanda tanya besar dibalik semua drama tersebut.
Meskipun diantara
milyaran manusia saya adalah salah satu orang yang masih skeptis terhadap produk
Pemilu. Namun, saya tetap bersikap untuk berusaha tidak golput. Sebab, saya
pikir para kandidat calon wakil rakyat inilah yang akan menentukan bagaimana power (kekuasaaan) yang dimilikinya akan
dikelola. Kita semua tentu berharap, semoga para kandidat dapat mengelola
pemerintahan yang baik (good governance)
sehingga tidak melahirkan krisis multidimensi.
Nah, melalui
catatan ini saya berharap semoga besok 9 April 2014 produk “drama politik” yang
lahir dari “rahim” bernama pemilu, tidak akan mengecewakan penduduk negeri ini.
Oleh karena itu, saya menghimbau agar dalam pelaksanaannya, pemilu
harus dipatuhi oleh seluruh warga negara Indonesia dengan berlandaskan asas langsung,
umum, bebas, rahasia (Luber) dan ditambah
lagi asas jujur dan adil (Jurdil). Untuk dapat mencapai
itu semua, maka lembaga penyelenggara Pemilu diharapkan dapat bekerja secara baik
dan profesional, yakni
mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan partai politik tertentu. Bahkan kepentingan pribadi maupun golongannya sendiri.
Kata dosen saya
dulu Sigit Pamungkas, yang juga merupakan salah satu pejabat penting di Komisi
Pemilihan Umum (KPU) pusat, dan kebetulan tadi malam (7/4) nongol lagi dalam
Debat TV One, pernah menjelaskan bahwa sebagai suatu mekanisme yang demokratis, keberadaan lembaga penyelenggara pemilu menjadi
sangat penting ketika ia harus membangun kepercayaan dihadapan publik. Lanjutnya,
mengapa kemudian lembaga
penyelenggara pemilu yang terpercaya sangat penting? dijelaskan bahwa rusaknya legitimasi pemilu dapat
diakibatkan karena adanya keberpihakan pada salah satu atau beberapa kontestan,
perencanaan yang tidak matang, pelaksanaan pentahapan pemilu yang tidak rapi,
pendaftaran pemilih yang diskriminatif, serta penghitungan suara yang tidak transparan.
Karenanya dalam menjamin kredibilitas lembaga penyelenggara pemilu akan dapat
dijaga apabila memperhatikan sejumlah hal dalam desain dan cara bertindak. Untuk
penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut (Pamungkas, 2009 : 47-48).
1.
Independen
dan ketidakberpihakan
Lembaga
pelaksanaan pemilu tidak boleh tunduk pada arahan dari pihak lain manapun,
pihak berwenang, atau partai politik. Lembaga pemilu harus mampu menjalankan
kegiatan yang bebas dari campur tangan, karena setiap dugaan manipulasi,
persepsi bias, atau dugaan mengenai campur tangan akan memiliki dampak langsung
tidak hanya pada kredibilitas dari badan yang bertanggung jawab tetapi juga
keseluruhan proses pemilu.
2.
Efisiensi
dan keefektifan
Efisiensi dan
keefektifan merupakan komponen terpadu dari keseluruhan kredibilitas pemilu.
Efisiensi penting untuk proses pemilu sepanjang kegagalan dan masalah teknis
dapat dan benar-benar menimbulkan kekacauan dan kegagalan Undang-Undang dan
ketertiban. Efesiensi dan keefektifan tergantung beberapa faktor, termasuk
profesionalisme para staf, sumber daya, dan yang paling penting adalah waktu
yang memadai untuk menyelenggarakan pemilu dan melatih orang-orang yang bertanggung
jawab untuk pelaksanaannya.
3.
Profesionalisme
Pemilu harus
dikelola kelompok khusus para ahli yang telah sangat terlatih dan memiliki
komitmen tinggi yang mengelola dan mempermudah proses pemilu dan yang merupakan
karyawan tetap badan pelaksana pemilu.
4.
Keputusan
yang tidak berpihak dan cepat
Kerangka hukum
harus membuat ketentuan tentang mekanisme untuk memproses, memutuskan dan
menangani keluhan dalam pemilu secara tepat waktu.
Baiklah, mari
sahabat besok semoga kita bisa menjadi “penonton” cerdas, yang mampu mengenali sifat,
karakter dan latar belakang calon yang akan kita pilih dalam pemilu. Dan,
memastikan siapa saja sosok yang sungguh pantas untuk dipilih dapat menjaga
amanah rakyat, dan mampu memperjuangkan kepentingan saudara-saudari sekalian selaku
rakyat biasa. Amin YRA.
~ Selamat memilih yah guys ^_^
4 komentar:
"mampu mengenali sifat, karakter dan latar belakang calon yang akan kita pilih dalam pemilu" ini yang susah
Sebnarnya sblum pmilih bs mengenali mereka maka kuncinya terlbih dahulu ada pd si dia yg ingin dipilih dgn salah satu cara memaksimalkan sosialisasi kpd voters bahwa "inilah aku" dan "inilah rekam jejak ttgku" namun gak ada salahnya jg kita bs lbih aktif untuk mencari tau agar tdk salah pilih gt hehe
keren kak irma ^_^
Makasih dek citra ditunggu jg yah cuap2mu yg membangun :)
Posting Komentar