Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu
Sekejap lagi aku tersuram gelap derita
Aku tiada jera-jera mencari keliling cahaya
Entah apa mendesak aku menghimbau harapan
Setiap kali aku lupa cahaya bulan hanya sementara
Gelap gulita yang akan kudapat ditinggalkan
Bukankah begitu bangsa semua-muanya
Harapan bersinar menarik kehidupan baru
Bukankah masyarakat diubah-ubah dicoba
Sekejap saja, rupanya derita yang ditunggu
Tiadakah hidup dalam hati pikiran nyata
Adakah gunanya berjuang merubah yang ada
Tiadakah baik berdiamkan tangan
Menutupkan pikiran, arahkan tiada
Tiadakah baik meniadakan angan
Meniadakan diri dalam tenangan tiada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar