Selasa, 08 April 2014

Sebuah Puisi : Tenangan Tiada



Setiap kali aku terbujuk gemerlap restu
Sekejap lagi aku tersuram gelap derita

Aku tiada jera-jera mencari keliling cahaya
Entah apa mendesak aku menghimbau harapan

Setiap kali aku lupa cahaya bulan hanya sementara
Gelap gulita yang akan kudapat ditinggalkan

Bukankah begitu bangsa semua-muanya
Harapan bersinar menarik kehidupan baru

Bukankah masyarakat diubah-ubah dicoba
Sekejap saja, rupanya derita yang ditunggu

Tiadakah hidup dalam hati pikiran nyata
Adakah gunanya berjuang merubah yang ada

Tiadakah baik berdiamkan tangan
Menutupkan pikiran, arahkan tiada

Tiadakah baik meniadakan angan
Meniadakan diri dalam tenangan tiada

Tidak ada komentar: