Dunia
ini fana, tak ada yang abadi di dalamnya. Namun di balik kefanaanya, dunia
memberikan berjuta mimpi kepada penghuninya. Milyaran manusia mengejar
mimpi-mimpi indah itu. Adalah sunnatullah jika ada yang gagal dan ada yang
sukses dalam menggapainya. Sebagai manusia yang berfikir kedepan tentunya kita
pun berkeinginan menjadi manusia yang sukses dunia dan akhirat. Bermimpi untuk
memiliki masa depan yang baik tentunya bukanlah suatu larangan.
Mendengar masa depan, seakan
terbayang bahwa itu akan kita temui nanti. Waktu yang akan datang seolah
menjadi ukuran untuk melihat masa depan. Bak menghitung waktu 5 tahun,10
tahun,15 tahun atau 20 tahun kedepan itulah masa depan.
Jika dicermati dan direnungkan
dengan seksama. Adakah orang yang meraih gelar
doktor dengan sekejap? Adakah anak sekolah dasar yang langsung menjadi
presiden? Tak didapatkan di negeri manapun. Hingga di negeri dongeng sekalipun
tak akan didapatkan.
Betapa manusia harus menjalani yang
namanya hukum Tuhan. Proses,yah…manusia harus menjalani proses. Tangga demi
tangga yang mesti dinaiki untuk mencapai tingkat tertinggi. Seorang ahli
bangunan sehebat apapun dia, bila ingin membangun gedung bertingkat, maka
lantai dasarlah yang harus ia bangun terlebih dahulu. Bukan lantai satu, dua,
tiga atau seterusnya.
Semua manusia
tentu dilahirkan untuk kehidupan yang sangat berarti. Anugerah kehidupan yang
diterima tak boleh disia-siakan. Sungguh hidup adalah untuk menjalani
perubahan-perubahan yang mengantarkan kita menuju kesempurnaan.
Siapapun kita, masa depan adalah
bagaimana keadaan kita hari ini. Apa yang akan berlaku bagi masa depan tergantung
keadaan hari ini. Apa yang dikerjakan, apa yang direncanakan, apa yang
diusahakan dan apa yang dikorbankan hari ini adalah prestasi bagi masa
depan. Seberapa besar tenaga yang kita keluarkan, seberapa banyak waktu yang
kita korbankan, seberapa deras keringat yang telah kita alirkan, seberapa gigih
kita berjuang dan seberapa tegarkah kita menghadapi hidup ini adalah gambaran
masa depan nantinya.
Bila hari ini kita masih sibuk
memanjakan diri dengan bermalas-malasan, menyia-nyiakan waktu, asyik bermain yang tiada guna, dan
hidup hanya untuk berfoya-foya, maka yang didapatkan pada masa depan adalah
derita, penyesalan dan kehancuran yang tiada pernah diduga sebelumnya. Bila kita sabar
menjalani proses masa kini, maka akan ada syukur di masa depan yaitu buah
kesuksesan yang dapat kita petik di dunia dan akhirat nanti. Amin.
Kita pasti bisa…! Enggan mengubah hidup
menjadi lebih baik, akan membuat kita terus mati dalam keterpurukan. Sebagai
manusia biasa mungkin waktu kita tak
banyak lagi, inilah saatnya untuk berubah.Tak ada kata menyerah untuk menggapai
kebahagiaan, karena dengan mengubah hidup, kita akan meraih bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar