Minggu, 07 September 2014

#Review Penikmat Film : SUNNY

Assalamualaikum guyss...

Salam blogger,

Mantengin film adalah salah satu kegilaan saya. Wajarlah jika setiap Jumat pasti saya akan menambah stok film untuk persiapan mengisi liburan selama 2 hari (Sabtu dan Minggu). Stok film tersebut nggak pernah saya download. Jadi, kebanyakan ngopi langsung dari kawan-kawan dan Qado. Hehe... 

Alasan saya sangat menikmati film karena bisa selalu menghibur dengan merasa seolah masuk dalam setting cerita, menikmati bagaimana saya dapat terhipnotis beberapa jam untuk memahami alur cerita dan kadang turut merasakan kegamangan tokohnya. Ketika menonton film, saya juga merasa bahwa dunia ini sama ilusifnya dengan film. 

Oke baiklah, seperti biasa saya bermaksud kembali akan mereview hasil film yang sudah saya pantengin berjam-jam. Kali ini film berjudul SUNNY akan coba saya hadirkan dihadapan sahabat sekalian. Bagi yang belum menonton, film ini bisa menjadi recomended untuk dinikmati khususnya bagi kalian yang senang mengenang moment kebersamaan dengan para sahabat.

Dengan 2 latar waktu (masa lampau dan masa sekarang yang dialami para pemain), film ini meletakkan sahabat sebagai salah satu elemen terindah dalam kehidupan. Film ini telah membawa saya  kedalam kisah perjalanan sebuah kelompok/gank wanita bernama Sunny.

Awal cerita dimulai saat Ha Chun-Hwa (Jin Hee-Kyung) yang secara tidak sengaja bertemu dengan sahabat lamanya Lim Na-Mi (Yoo Ho-Jeong), di rumah sakit tempat ia dirawat. Chun-Hwa menderita penyakit kanker stadium akhir, dan hanya memiliki kesempatan hidup yang tinggal 2 bulan. Hal tersebut yang menyebabkan ia meminta tolong kepada Na-Mi untuk mengumpulkan kembali anggota Sunny yang pernah ia pimpin semasa muda. Na-Mi, bersama Kim Jang-Mi (Ko Su-Hee) -yang tampaknya sangat mudah ditemukan- memutuskan untuk meminta bantuan detektif untuk mencari teman-teman mereka. 

Singkat cerita, saya pun diajak melewati setting mundur menuju Korea era tahun 80-an. Sekira 25 tahun silam dalam kehidupan Sunny. Masa dimana mereka dahulu sekolah dan bertemu Lim Na-Mi (Shim Eun-Kyung), seorang wanita pintar dan pemalu yang kala itu merupakan siswi pindahan. Seiring berjalannya waktu, ia pun berhasil beradaptasi dengan mudah dan diterima di kelompok Sunny, yang kala itu telah berisikan enam wanita muda dengan karakteristik yang penuh warna.

Keyword dari sajian film ini tentu adalah sebuah friendship. Selama durasi berlangsung, jujur saya lebih tertarik dengan scene mundurnya. Sebab, ceritanya lebih berwarna dengan sajian kehidupan ceria anak muda jaman di bangku SMA, tentu dengan segala konflik pendukung, dan sebagainya.

Dengan susunan yang pintar, lembut, cermat, dan rapi, Hyeong-cheol tahu bagaimana mengolah hal umum dan klise tadi menjadi sangat efektif ketika ia menyampaikan pesannya kepada penonton. 

Sunny adalah sebuah paket yang mampu mengaduk-aduk perasaaan kita dengan berbagai konflik kecil yang ia suntikkan. Yaaps...mulai hal yang menyenangkan, menghibur, dan juga berhasil menyentuh perasaan. Dibalik penuh canda tawa, Sunny pun tidak lupa untuk menyelipkan banyak pelajaran tentang arti hidup dengan cara yang santai tanpa terkesan menggurui penontonnya. 

Misalnya, bagaimana menghormati usaha orang tua, dan juga berlakunya hukum karma. Pada akhirnya, bagi saya Sunny adalah sebuah paket komplit yang mampu menggugah hati saya untuk bisa tertawa lepas ketika momen menyenangkan itu hadir, namun juga berhasil membuat saya tersentuh ketika momen menyedihkan itu muncul. Karena itu, film ini pantas untuk saya acungkan jempol karena Sunny merupakan satu dari sekian banyak film yang tdiak akan membosankan jika kita tonton.
 






Tidak ada komentar: