United we stand devided we fall, bersatu
kita teguh bercerai kita runtuh. Ungkapan tersebut menggambarkan betapa
pentingnya persatuan dan kesatuan. Sebab, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan
dan tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan kesatuan. Demikian menurut almarhum
Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Dengan demikian, untuk meningkatkan
citra bangsa kita di mata dunia serta menyelesaikan berbagai problematika yang
sekarang kita hadapi, syarat utama dan pertamanya yaitu dengan mempertahankan persatuan
dan kesatuan yang selama ini kita bina. Nuansa perbedaan yang muncul dari
keragaman di negeri kita ini, tidak mustahil menjadi pemicu lahirnya panatisme
buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, gontok-gontokan, perpecahan yang
bisa meluluh lantakan nilai-nilai persatuan dan kehancuran bagi bangsa kita
ini.
Perpecahan
itu ibarat lidi yang keluar dari ikatannya, maka hilang pula kekuatannya. Lalu
bagaimana upaya kita dalam memperkokoh persatuan bangsa ini? Di dalam al-quran surat Al-hujurat ayat 13, pada ayat tersebut terdapat kalimat: Agar
kamu saling mengenal,menjalin komunikasi yang harmoni dan menebarkan cinta kasih serta kasih sayang yang tiada pilih kasih.
Demikian penjelasan Imam Alil ash-Shabuni.
Dengan demikian, untuk membina
persatuan dan kesatuan di negeri tercinta ini langkah awalnya kita harus saling
mengenal, saling menghargai, dan bertoleransi di antara kita. Bukan saling
menutup diri, melecehkan, menghina, membanggakan kelompok, suku bangsa, maupun
daerah masing-masing. Sebab sikap seperti ini merupakan cikal bakal timbulnya
perpecahan, pertikaian, dan tidak mustahil menjadi penyebab terjadinya
disintegrasi bangsa, hingga hancurnya negeri ini.
Sahabat,
apakah rela bangsa besar yang dibangun dengan susah payah oleh para pendahulu
kita, dengan genangan air mata, cucuran keringat bahkan kocoran darah para
pahlawan bangsa ini harus porak poranda hanya gara-gara kepentingan kelompok, suku
dan golongan? tentu tidak.
Bagaimanakah kekompakan di negeri
kita sekarang? Alhamdulilah seiring dengan semangat gotong royong, seirama
dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua,p erbedaan
persepsi dan visi dalam pembangunan dirasakan masih dalam rangka fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam
kebaikan.
Oleh
karena itu, mulai detik ini kita samakan langkah, seragamkan gerak, satukan
persepsi, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Perbedaan jangan melahirkan
perpecahan. Tapi dengan perbedaan kita harus saling menghargai dan melengkapi.
Dapat
disimpulkan bahwa Persatuan dan Kesatuan merupakan modal kesuksesan bangsa. Untuk
mewujudkan persatuan tersebut, langkah awalnya kita harus saling mengenal dan
saling menghargai terhadap perbedaan di antara kita. Jika sikap ini yang kita
tumbuh kembangkan, maka persatuan bangsa pasti akan terus tercipta. Semoga…
Amin YRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar