Sabtu, 03 Mei 2014

United we stand devided we fall



 
                   United we stand devided we fall, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Ungkapan tersebut menggambarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Sebab, tidak ada kemenangan tanpa kekuatan dan tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan kesatuan. Demikian menurut almarhum Panglima Besar Jenderal Sudirman.

            Dengan demikian, untuk meningkatkan citra bangsa kita di mata dunia serta menyelesaikan berbagai problematika yang sekarang kita hadapi, syarat utama dan pertamanya yaitu dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan yang selama ini kita bina. Nuansa perbedaan yang muncul dari keragaman di negeri kita ini, tidak mustahil menjadi pemicu lahirnya panatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, gontok-gontokan, perpecahan yang bisa meluluh lantakan nilai-nilai persatuan dan kehancuran bagi bangsa kita ini. 
Perpecahan itu ibarat lidi yang keluar dari ikatannya, maka hilang pula kekuatannya. Lalu bagaimana upaya kita dalam memperkokoh persatuan bangsa ini? Di dalam al-quran surat Al-hujurat ayat 13, pada ayat tersebut terdapat kalimat: Agar kamu saling mengenal,menjalin komunikasi yang harmoni dan menebarkan cinta kasih serta kasih sayang yang tiada pilih kasih. Demikian penjelasan Imam Alil ash-Shabuni.

            Dengan demikian, untuk membina persatuan dan kesatuan di negeri tercinta ini langkah awalnya kita harus saling mengenal, saling menghargai, dan bertoleransi di antara kita. Bukan saling menutup diri, melecehkan, menghina, membanggakan kelompok, suku bangsa, maupun daerah masing-masing. Sebab sikap seperti ini merupakan cikal bakal timbulnya perpecahan, pertikaian, dan tidak mustahil menjadi penyebab terjadinya disintegrasi bangsa, hingga hancurnya negeri ini.

Sahabat, apakah rela bangsa besar yang dibangun dengan susah payah oleh para pendahulu kita, dengan genangan air mata, cucuran keringat bahkan kocoran darah para pahlawan bangsa ini harus porak poranda hanya gara-gara kepentingan kelompok, suku dan golongan? tentu tidak.

            Bagaimanakah kekompakan di negeri kita sekarang? Alhamdulilah seiring dengan semangat gotong royong, seirama dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu jua,p erbedaan persepsi dan visi dalam pembangunan dirasakan masih dalam rangka fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan.   
 
Oleh karena itu, mulai detik ini kita samakan langkah, seragamkan gerak, satukan persepsi, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Perbedaan jangan melahirkan perpecahan. Tapi dengan perbedaan kita harus saling menghargai dan melengkapi.

Dapat disimpulkan bahwa Persatuan dan Kesatuan merupakan modal kesuksesan bangsa. Untuk mewujudkan persatuan tersebut, langkah awalnya kita harus saling mengenal dan saling menghargai terhadap perbedaan di antara kita. Jika sikap ini yang kita tumbuh kembangkan, maka persatuan bangsa pasti akan terus tercipta. Semoga… Amin YRA

Tidak ada komentar: