Senin, 25 November 2013

Terimakasih Para Pendidik : Sungguh Tanpa Kalian Diri Kami Bukanlah Apa-apa

 
Guyss...bagiku memuliakan mereka adalah kewajiban sepanjang masa yang harus selalu terpatri di dalam sanubari. Dan, khusus di hari ini 25 November aku ingin lebih memuliakan mereka lewat tulisan ini. Mereka yang aku maksud adalah para pendidik di negeri ini. Sebut saja namanya adalah Guru, Dosen, dan ntahlah nama-nama yang lain. Intinya, siapa pun mereka yang bertindak sebagai pendidik yang tulus, aku ingin memuliakan mereka.

Aku ingin memuliakan mereka karena dilatarbelakangi jasa mereka yang menurutku waw gitu!!! Masih terekam di memoriku, semua pendidik yang masuk dalam bagian mozaikku adalah orang-orang yang sungguh tulus dalam mendidik aku bersama teman-teman. Saat itu, meskipun hujan deras jarang banget tuh ada yang namanya kelas kosong. Mereka justru dengan semangatnya tetap menjalankan tugasnya demi memberikan kami ilmu. Mereka datang tampak sangat basah kuyup dengan mengendarai sebuah sepeda motor yang modelnya saat itu sangat sederhana, yang jelas tidak seperti keluaran motor-motor di zaman sekarang ini. Bahkan ada juga yang rela berjalan kaki dengan menggunakan payung. Saat masih anak-anak itu, namanya juga aku masih sangat polos, maka aku hanya bisa melihat kondisi mereka yang basah kuyup tersebut tanpa berpikir dan merenungkan apapun. 

Dari memorial itu, jujur saat telah menginjak usia remaja sekira SMP hingga sekarang ini telah memasuki usia dewasa (23 tahun), barulah aku semakin menyadari betapa tidak mudahnya menjadi seorang pendidik. Sebab, menurutku mereka benar-benar berkorban dan sabar untuk memberikan kita pengetahuan. Karena itulah, bagiku para pendidik tersebut adalah soko guru bangsa. Tanpa para pendidik, apalah artinya sebuah bangsa. Sebesar apapun bangsa ini, yang pasti bangsa yang besar adalah bangsa yang harus menghormati gurunya.

Sebagai penutup, yang pasti apapun profesi kita sekarang ini semua berkat para pendidik yang telah memberikan kita ilmu pengetahuan. Jadi, kita bisa menjadi ini dan bisa menjadi itu berkat mereka sang soko guru bangsa. Bagi yang sekarang menjadi pengusaha, pedagang, akunting, maka ingatlah guru/dosen matematika, atau guru/dosen di mata pelajaran atau mata kuliah lain yang masih berhubungan dengan profesi kita sekarang ini. Merekalah yang mengajarkan bagaimana menjumlah, mengalikan, membagi, mengurangkan, dan akhirnya kita pun jadi dapat mengetahui untung atau rugi, dan sebagainya. 

Lalu, bagi teman-teman yang gemar dengan dunia blogging (termasuk aku), kita pasti tidak akan terlepas dari dua aktivitas yaitu, menulis dan membaca. Dua aktivitas tersebut tentunya diperoleh dari bimbingan guru yang sangat telaten mengajarkan bagaimana langkah-langka menulis dan membaca.

Oleh karena itu, sekali lagi apapun profesi kita sekarang ini, penulis, pedagang, pengusaha, pemusik, seniman, psikolog, politisi, PNS, dokter, arsitek, polisi, karyawan swasta, ulama/kyai, kepala desa/lurah, walikota, manager, general manager, direktur, hingga kepala negara (presiden) sekalipun, semua pasti tidak akan terlepas dari jasa guru/dosen, dan tenaga pendidik lainnya yang telah memberikan kita pengetahuan.

 *Tulisan ini dipersembahkan untuk seluruh pendidik di negeri ini. Terimakasih, sungguh tanpa kalian diri ini bukanlah apa-apa. (*Sampai terharu ne nulisnya...Hehe)

SELAMAT HARI GURU (25 NOVEMBER)  :)




2 komentar:

Unknown mengatakan...

Luar Biasa....
Semua guru pasti bangga kalau punya murid seperti ini..
Tanpa murid tidak ada Guru... saling melengkapi!!

Irma Safni mengatakan...

Terimakasih kembali yah pak :)