Minggu, 07 Desember 2014

Pupuk Kaltim dalam Usia 37 tahun

Semangat membangun Amanat Negara

Semangat berkarya demi Nusa Bangsa

Tanah air Indonesia, Darat laut dan udara

Tak Terkira sumber alamnya untuk rakyat semua

Kami olah seperlunya, ingat jauh masa depan

Kelestarian alamnya wajib dipertahankan

Pupuk Kaltim siap mengabdi

Walau apapun medannya

Kalimantan sebelah timur

Di sana kami mengemban


Bagi insan Pupuk Kaltim (PKT) pasti tak asing lagi dengan lirik lagu mars di atas. Bagi saya, lirik Mars PKT ini bukanlah lirik biasa. Setiap dilantunkan, lirik ini mampu menggugah hati saya hingga membuat bulu kuduk merinding. Setiap kata demi kata, jika kita mampu meresapi sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Betapa, dapat dirasakan bagaimana PKT saat mulai didirikan dipenuhi dengan semangat yang penuh kegigihan hingga tak peduli sesulit apapun medannya. Dan, tak terasa hari ini Minggu, 7 Desember 2014 PKT memasuki usianya ke-37 tahun. 


Tentu, dalam perjalanannya PKT telah melalui sebuah proses yang luar biasa. Dari yang tadinya hanya area hutan yang sangat padat di lereng perbukitan hutan Kalimantan Timur, sekarang telah menjelma menjadi bangunan pabrik raksasa. Sungguh, terimakasih tak terbendung sudah sepantasnya kita sampaikan kepada para pionir yang telah menorehkan berjuta semangat untuk membangun amanat negara.


Dalam usianya ke-37 tahun, kita juga patut bersyukur. Sebab, sebagai produsen urea dan amoniak terbesar di tanah air, hingga kini PKT masih mampu mengemban tugas dari pemerintah untuk memasok kebutuhan urea dan amoniak dalam negeri sehingga sesuai tugasnya, PKT pun terus berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional dan mendukung ketahanan pangan.


Sebagai bagian dari insan Pupuk Kaltim, saya pun memiliki harapan semoga PKT dapat mewujudkan cita-citanya menuju usia emas tahun 2027. Namun, saya sadar untuk menuju puncak eksistensi tersebut bukanlah hal mudah. Sebab, sebagaimana Lao Tzu seorang filsuf bijak Cina pernah berkata, "Perjalanan 1000 mil diawali dengan langkah pertama". Ungkapan ini bermakna dalam, bak menyadarkan alam bawah sadar kita bahwa sesuatu yang besar tidak akan dapat tercipta tanpa dimulai dari sesuatu yang kecil. Pertanyaannya kemudian adalah dimulai dari mana? inilah kemudian yang akan menjadi 'PR' kita bersama. 













2 komentar:

Sher mengatakan...

aaaamin... semoga pupuk kaltim makin jaya!!! ^^ gak terasa udah 37 tahun loh ya, Saf.

Irma Safni mengatakan...

Amin YRA...:)