PT Pupuk Kaltim (PKT) tak
henti-hentinya memberikan pelatihan bagi karyawannya. Bertempat di Gedung
Diklat PKT Bontang, Senin (10/6) hingga Jumat (14/6) kemarin, perusahaan ini
menggelar pelatihan Malcolm Baldridge
Criteria for Performance Excellence bekerjasama dengan Lembayung Center
Bandung. Pelatihan yang diikuti sekira 20 karyawan PKT tersebut bertujuan agar
perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kinerjanya dalam situasi yang semakin
kompetitif.
Iskandar Sadikin, Instruktur Lembayung
Center dalam pemaparannya mengatakan pelatihan ini sangat penting. Pasalnya,
sebagai kriteria dimana PKT akan dapat mengukur sejauh mana kinerja perusahaan.
Karena itu, diperlukan informasi tentang
sistem manajemen kinerja organisasi dan hasil prosesnya.
“Pemahaman kriteria Baldrige berisi
persyaratan yang mesti dipenuhi perusahaan. Diantaranya konfirmasi bukti faktual bahwa organisasi mempunyai proses dan hasil yang
memenuhi kriteria dan menjadi bukti tentang approach yang sistematis,
level kinerja dengan skala pengukuran yang bermakna, trends untuk menunjukkan arah hasil dan tingkat perubahan, comparison
menunjukkan bagaimana hasil dibandingkan dengan organisasi yang lain yang
sesuai, serta integration luas dan pentingnya hasil untuk menunjukkan
bahwa semua hasil yang penting dilaporkan,” beber Iskandar.
Sejatinya, lanjut Iskandar, pengenalan
persyaratan kriteria Baldrige dimulai dengan mengajak peserta mengenal profil
organisasional perusahaannya sebagai langkah awal yang paling sesuai
untuk self-assessment atau menulis aplikasi. Sehingga sasarannya memungkinkan organisasi memberikan informasi
yang cukup agar Dewan Penguji dapat mengevaluasi dengan tepat.
“Profil organisasional sangat penting
karena membantu mengidentifikasikan gaps tentang informasi kunci dan
fokus kepada persyaratan kinerja dan hasil kunci. Kita juga dapat menggunakannya
sebagai initial self-assessment. Artinya,
apabila mengidentifikasikan topik yang informasinya bertentangan,
sedikit, atau tidak ada yang diperoleh, dapat menggunakan topik-topik tersebut
untuk perencanaan tindakan. Profil organisasional juga sangat penting karena
alasan menentukan konteks untuk respons atas persyaratan kriteria dalam
kategori 1-7 yaitu, produk yang ditawarkan, visi dan misi, profil tenaga kerja,
aset, persyaratan regulasi, struktur organisasional, pelanggan dan pemangku
kepentingan, serta pemasok dan mitra,” sambung dia.
Iskandar berharap dengan
pelatihan ini, peserta telah dapat mengenal, memahami, mendalami, dan
mengimplementasikan persyaratan-persyaratan kriteria Baldrige, serta dapat
mulai menyusun dokumen aplikasi Baldrige 2013. Sedangkan output-nya agar PKT dapat mencapai visi dan misinya.
Sementara, Satriyo Wahyu
Harsoyo, staf Departemen Kesejahteran dan Hubungan Industrial PKT sekaligus
peserta dalam pelatihan tersebut menjelaskan pelatihan yang digelar selama lima
hari ini menarik. “Pelatihan ini menarik untuk diikuti karena ada cakrawala
atau ilmu baru yang kami dapat, terutama bagi mereka yang belum pernah sama
sekali berkecimpung mengikuti pengenalan tentang Baldrige,” ujarnya saat
ditemui istirahat siang.
Lebih lanjut, Satriyo menyatakan
kesan baik terhadap instruktur yang sangat ahli di bidangnya, dan mampu
mengarahkan peserta untuk selalu fokus terhadap materi yang disampaikan. Tak
hanya itu, dia juga menyatakan situasi kelas berjalan sangat nyaman, kondusif,
dan peserta sangat aktif mengajukan pertanyaan kepada instruktur.
“Dalam materinya, banyak tips
dan trik yang diberikan instruktur, contohnya melalui pengalaman beliau
bagaimana memperbaiki suatu sistem organisasi karena setiap tahun ada award yang diberikan dalam menilai performance perusahaan. Jadi, harapannya
ada perbaikan performance perusahaan
yang akan sungguh-sungguh diterapkan PKT karena banyak ruang yang harus
diperbaiki untuk dapat berkembang lebih baik lagi,” tutupnya. (Safni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar