BONTANG - PT Pupuk Kaltim (PKT) menyelenggarakan penyuluhan
falsafah kultur teknis kelapa sawit area Kalimantan Timur di Ruang Meranti PKT,
Rabu (26/6) hingga Jumat (28/6) lalu. Acara yang bekerjasama Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Medan ini diikuti sekira 60 peserta. Mereka terdiri dari
karyawan PKT, para distributor pupuk, dan pengusaha kelapa sawit. Tujuannya,
agar semua pihak dapat mengetahui tentang teknis budaya kelapa sawit yang tepat
hingga bagaimana mendistribusikan pupuk kepada petani.
Instruktur PPKS Medan Donald
Siahaan menuturkan, jika biaya pupuk saat ini sangat tinggi mencapai 40 – 60 %
terhadap biaya pemeliharaan. Kata dia, karenanya pupuk mempunyai peranan
penting untuk pertumbuhan tanaman yang sehat, dengan produktivitas kelapa sawit
yang tinggi. Ia juga menuturkan, agar dilakukan rekomendasi pemupukan yang
tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang tinggi, melalui peningkatan
produksi dan penggunaan pupuk yang efektif dan efisien. Sedangkan bila
rekomendasi pemupukan dilakukan tidak baik akan berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit.
“Penyuluhan ini penting dan
bermanfaat agar peserta memiliki gambaran tentang kelapa sawit khususnya
tentang pemupukan. Ketika posisi menjadi seorang distributor, harus mengerti
ketika berhadapan dengan petani. Distributor harus menjaga kesinambungan dengan
petani, menjalin hubungan kondusif, dan berikan senyuman kepada petani. Hal penting
lain adalah ingin membuat pintar semua stakeholder
termasuk penyedia pupuknya (PKT). Jika semuanya pintar, maka pupuk dapat
efisien sehingga daya saing pun kuat. Apalagi produk PKT itu unggul dibanding
yang lain, sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan untuk terus mendapat pembelajaran,”
beber Siahaan.
Selanjutnya, Siahaan kembali
menjelaskan tentang kunci sukses pemupukan, yakni pemupukan 5 tepat (jenis,
dosis, waktu, cara, dan administrasi), efisiensi pemupukan yang perlu terus
ditingkatkan, pemilihan pupuk yang lebih ekonomis, pemanfaatan bahan organik
(untuk mengurangi biaya pemupukan dan meningkatkan kondisi tanah), serta
pelaksanaan kultur teknis yang mendukung efektivitas pemupukan seperti penggunaan
bahan tanaman yang baik, kemudian pengawetan tanah dan air yang baik.
Sementara di hari terakhir penyuluhan,
Sahidun, peserta penyuluhan menyampaikan kesan antusiasnya selama mengikuti
kegiatan. Pasalnya ia mengaku mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari
pengetahuan yang bertambah tentang teknis budaya kelapa sawit, pemupukan, hingga
cara menjual pupuk. Ia juga mengatakan, materi yang diberikan tidak hanya
berlangsung di kelas, tetapi pada hari ketiga peserta melakukan pula kunjungan
langsung di kebun percontohan kelapa sawit PKT. “Ada hal yang sebelumnya belum pernah
diketahui, namun setelah mengikuti penyuluhan kita menjadi tahu,” ujarnya.
Senada, Lukman Fadli, Instruktur
PPKS juga mengungkapkan kesannya terhadap peserta yang mengikuti penyuluhan
dengan antusias. Pasalnya, selama tiga hari tersebut para peserta aktif
bertanya terhadap materi yang diberikan dan tidak ada satu peserta pun yang
absen dari kegiatan.
“Selama tiga hari tersebut
mungkin masih ada beberapa hal yang belum tersampaikan, tetapi setidaknya melalui
komunikasi sharing knowledge antar
peserta sehingga diharapkan terjalinlah networking
yang berkelanjutan untuk dapat saling membantu,” jelas Lukman.
Di akhir penutupan acara, Jajat
Sudrajat, mewakili management PKT menyampaikan dengan kegiatan ini diharapkan
dapat sebagai bekal tambahan wawasan bagi para peserta ketika di lapangan, sehingga
akan meningkatkan produksi. “Kedepannya PKT akan melanjutkan program kegiatan
semacam ini, namun di lain tempat tidak harus selalu di Bontang. Sebab, harapannya
peserta benar-benar akan dapat mengerti
secara maksimal terkait semua hal dalam materi penyuluhan, sehingga
produk PKT pun akan dapat selalu diterima,” tutupnya. (Safni)