Minggu, 12 Oktober 2014

Jejak Cinta

#Part 1 (Jumat, 27 Desember 2013) : Hasrat Mulai Menulis Tentangnya

Aku seorang blogger yang sekarang berusia 23 tahun. Aku senang menulis, tapi satu hal yang dari dulu agak membuatku enggan untuk menulis banyak hal adalah soal jejak cinta dengan someone. Sebabnya adalah aku takut nggak berjodoh dengannya. Bagiku agak horor rasanya untuk terlalu menyanjung-nyanjungkan pasangan yang belum tentu akan menjadi jodohku. 

Aku takut saat misal putus dengannya, terus membaca kembali sanjungan untuknya pasti hanya akan menyakitkan, dan tulisan pun menjadi sia-sia karena semua jejak rekam tentangnya pasti langsung akan aku hapus dari kehidupan. 

Aku seorang blogger yang meyakini bahwa gadis manapun pasti berharap akan bisa langgeng selamanya dengan pasangannya. Tapi, tentunya itu butuh bangunan team work yang baik antara kedua pihak. Team work yang saling percaya, saling memberi kenyamanan dan kedamaian, serta menyayangi dan mencintai dengan tulus. Namun, yang paling penting diantara semua deretan baris syarat team work tadi adalah bagaimana kita berdua bisa sama-sama selalu menghadirkan Tuhan di hati.

Aku seorang blogger yang sekarang sedang menikmati masa hati yang berbunga-bunga. Jujur saja saat ini justru kemudian ada keajaiban yang mendorong hasratku untuk menuliskan perjalanan cintaku dengan my boy friend. Jari-jemari ini ingin menuliskan bagaimana awal bertemu, suasana hatiku saat bersamanya, hingga akhirnya dia akan memberanikan dirinya menghadap ke orang tuaku untuk memintaku

 to be continued....


#Part 2 (Jumat, 3 Januari 2014) : Menuju Move on

Aku seorang blogger yang sejak berjumpa dengannya 12 Oktober 2013 hari-hariku selalu dipenuhi tanda tanya tentangnya. Tanda tanya yang membuatku bertanya "mengapa aku bisa bahagia dan saat itu bisa sekejap melupakan kesedihan tentang mantan"? 
Alhasil aku harus menguatkan hatiku bahwa mantan bukan lagi sosok yang harus tersimpan di hati. Imbasnya hari-hariku saat itu dipenuhi kegalauan yang hanya diketahui Tuhan, mamaku, dan para sahabat terdekat. Eaaa...
Singkat cerita, aku pun kudu menjadi sosok gadis yang harus bisa move on. Hehe... Saat itu, beberapa hal yang aku lakukan buat menuju move on adalah :

- Menyibukkan diri melalui segala bentuk kegiatan. Semisal aku melibatkan diri dalam kepanitiaan suatu acara, have fun bareng teman-teman, nonton film sampe bela-belain ke Samarinda, terlibat dalam pementasan seni, rapat organisasi, nulis di blog, dan masih banyak lainnya. 

- Menyingkirkan barang-barang pemberian darinya, dan menghapus semua folder foto yang pernah bersamanya. 

- Meremove dan memblockir akunnya di semua jaringan sosial media, dan menghapus kontak hp-nya.

- Meyakinkan diri bahwa insya allah masih ada orang lain yang lebih baik dari dia.

- Dan yang terakhir berusaha membuka diri terhadap sosok yang lain. Hehe...

Di saat aku sudah mulai menikmati dengan cukup tenang masa-masa pemulihan hati tsaaah... Sabtu, 12 Oktober 2013 bertepatan Ulang Tahun Kota Bontang melalui perantara anaknya salah satu anggota DPR di Bontang Pak Kaharuddin Jaffar, sebut saja nama anaknya adalah Kak Fadhil KJ Borneo, dan bertempat di Sekre PP HMB, maka karena skenarionyalah (*maklum aja doi kan sutradara) aku pun dipertemukan dan diperkenalkan dengan sosok lelaki yang merupakan aktor dalam 2 film garapannya berjudul Sang Perintis dan Paradoks. Yaaa...sebut saja dia bernama Ahmad Al-Qadri. Eaaaaa....cikiciiww.... 

Kami pun mengobrol tentang hal yang masih standar dan apa adanya, merasa grogi (ooh...jelas). Intinya kami berkenalan, dan cerita singkat tentang siapa diri kami.

Besok paginya, habis bangun tidur aku cek hp ada sms yang masuk. "Assalamualaikum, apa benar ini no hp Irma Safni"? Nah, saat itu nggak langsung aku bales, malah lama banget baru aku bales sekitar berapa jam gitu karena aku pikir paling orang yang mau iseng lagi ngajak kenalan nggak jelas. Dan, ntah ada angin apa aku lalu penasaran buat bales :

Irma : "Walaikumussalam, iya benar, maaf ini siapa yah"?
Qadri : "Tebak kira-kira siapa"?
Irma  : (*masih menatap hp sambil berpikir siapa yah?)

Singkat cerita, aku langsung bisa nebak kalau kayaknya itu Qadri deh...nggak tau kenapa aku punya feeling kuat kalau itu pasti dia. Padahal aku nggak ada ngasih no hp aku ke dia. Berarti dia nyari tau sendiri tuh nggak minta langsung ke aku, malu kali yah...Haha.... Hmm... biasanya kalau ada yang sms gitu, aku nggak bisa langsung tahu dia siapa. Selesai sms-an dan whatshapan, malamnya kita lanjut lagi menjalin komunikasi. Bahkan, sampai sekitar jam empat pagi booo whatshapan. Wkwkwk.... 

Untungnya hari itu Minggu, jadinya yah santai aja gitu. Hal yang membuat kami bisa whatshapan sampe berjam-jam karena banyak obrolan menarik dan kesamaan hal yang tak terduga terjadi diantara kami. Mulai dari tanggal dan bulan kelahiran yang sama-sama di 15 Mei, bedanya dia tahun 1989, aku 1990, satu suku yaitu, Mandar, satu perguruan dalam dunia perMTQ-an, satu kesukaan di bidang seni musik, terus ternyata dia adalah keluarganya sahabat aku si Atika Khusnul Khotimah. Haha... 

Minggu, 13 Oktober 2013 kita bareng nonton Bontang City Carnaval. Aku dateng lebih awal sekitar jam sepuluhan dianter sama adek aku Wisnu, sedangkan dia dateng pas acara sudah mau selesai. Selesai acara kami pun bergegas pulang. Aku hendak nebeng sama sahabatku Aya karena tadinya kan aku dianter. Tapi, emang dasar si Aya sengaja gak mau nebengin aku biar katanya aku bareng Kak Qadri. 

Oh yah, sejak tahu dia kelahiran 1989, aku mulai manggil dia dengan sebutan Kak. Terus, dia sempat nanya via sms :
Kak Qadri : "aku manggil kamu enaknya apa yah"? 
Irma : "Terserah senyamannya aja :)"
Kak Qadri : "Ah, terserah? kalau aku manggil kamu nenek berarti gak papa dong hehe...."
Irma : "Aisshh...masa dipanggil nenek haha...."
Kak Qadri : "Yaudah, kalau gitu boleh nggak aku panggil adek"?
Irma : "(dengan muka sedang berpikir) hmmmm...iya boleh, manggil nama doang juga gak papa kok hehe..."

Kembali pada 13 Oktober 2013. Setelah bareng bentar nonton karnaval, kita pun hendak ke Sekre PP HMB karena Aya juga hendak kesana. Kita langsung nyebrang di keramaian jalan raya menuju parkiran. Aku sempat grogi banget saat dia tiba-tiba megang tanganku buat bantu nyebrangin aku di keramaian padetnya pengunjung. Saat di motor Scorpio merahnya itu yang sebelumnya aku kira motor Vixion, aku masih aja grogi berat meeen. Wkwkw... 
Sampailah kami di tempat tujuan. Kami pun lanjut ngobrol di depan teras Sekre PP HMB. Sempat dipause karena kami mesti sholat zuhur. Lalu, berjamaahlah kami berdua di sebuah masjid kawasan Tanjung Limau namanya masjid jami' Nurul Huda. Masjidnya sederhana, namun tatanan bangunannya sangat apik dipandang dengan nuansa warna hijaunya. 

Ntahlah begitu teduh dan damai rasanya saat diimami olehnya. Selesai sholat, ntah angin apa yang mendorongku, aku langsung menyalim tangannya. Aaah...saat adegan itu, rasanya dia seolah-olah telah menjadi "imamku". Sebab, seketika aku merasa bahwa dialah manusia yang Tuhan kirimkan untuk menjadi penentram hatiku. 

Aku tak tahu entah dari apa, tapi aku yakin dirinyalah yang insya allah akan mewarnai hari-hariku. Padahal kalau dipikir-pikir, kenal aja baru dua hari. Okesip dari obrolan yang lumayan panjang seharian itu, aku hanya butuh waktu 4 jam untuk kemudian langsung bisa meyakinkan diriku bahwa "inilah dia yang cocok untukku".


to be continued....

#Part 3 (Senin, 6 Januari 2014) : Dia Menyatakan Cintanya Kepadaku
Hari berganti hari, hatiku pun selalu diwarnai dengan bunga-bunga indah yang terlukis di hati. Eaaaa... Sampai-sampai sahabatku kiki dan desput ngirimin gambar bunga ke aku karena mereka tahu hatiku sedang berbunga-bunga banget. Haha...
Coretan tangan by : Acin Kiki :)
 Coretan tangan by : Mamahnya Kimi aka Desput :)
Otomatis kami pun semakin akrab dan rutin menjalin komunikasi via bbm, whatsapp, fb, twitter, dan telfon. Ini salah satu postingan yang dikirim ke wall fb aku pada 21 Oktober 2013 pukul 20.43 Wita.

Bismillaahirrahmaanirrahiim 
Dalam setiap Bait do'a2 yang ku lantunkan, semoga DIA membuka pintu hatimu.. 
Meskipun aku tak tahu pasti apakah engkau BERSEDIA menerimaku.. 
Karena cinta NYA aku mengenalmu.. 
Karena kasih NYA aku mulai mendekatimu.. 
Karena AGAMA yang ada padamu aku mulai jatuh hati padamu.. 
Namun cinta yang di damba hanyalah cinta yang mendatangkan PAHALA.. 
Biar hati ini bersatu karena ingin memiliki Redha NYA.. 
Biar hati terpaut karena berjuang demi agama NYA.. Biar hati saling mencintai untuk menuju Syurga NYA.. 
Semoga kata hati yang kurasa ini bukanlah cinta yang menyeret pada dosa dan kemurkaan ALLAH.. Biar sama mengobati KEHAUSAN jiwa dengan secangkir air cinta dari Syurga.. 
Bukan menjemput AIR TIMAH dari neraka.. 
Sesungguhnya aku MEMAHAMI mu.. Bukan mudah meraih cinta yang berbuah PAHALA.. 
Biar munajat cinta ini terus bersemadi di hati.. 
Teringat kata: Malu kita hanya kepada ALLAH.. Jika berbuat sesuatu yang membuat ALLAH murka itu patut lebih dimalukan.. 
Kata yang ku genggam untuk jadi azimat & penguat semangat dalam menjalani arus kehidupan.. Jika aku di sini MENANTI, ku harap kau di sana MENJAGA.. Bila aku di sini BERDO'A, ku harap kau di sana SETIA.. Aku tak berharap di PERTEMUKAN dengan mu.. 
Tapi aku meminta di PERSATUKAN dalam cinta NYA.. Aku tak berharap kesempurnaanmu.. Karena aku ingin MELENGKAPI nya dengan kekuranganku.. 
Yang aku impikan hanya KESEMPURNAAN cinta NYA.. Karena hanya begitulah tak akan ada rasa KECEWA pada akhirnya..
Aamiin Ya Rabbal'alaamiin

Saat tiba malam minggu, dia selalu berusaha ngajak aku biar bisa jalan bareng. Tapi, selalu saja aku tolak dengan alasan bahwa aku sudah ada acara lain. Yaaps...karena saat itu aku memang lagi sibuk-sibuknya latihan persiapan buat pentas seni pada 9 November 2013 bareng teman-teman Komunitas Insan Seni Khatulistiwa di Panggung Bontang Kuala. Alhasil, kami belum pernah ngedate berdua di malam minggu ataupun di malam lain. Haha...

Kamis, 24 Oktober 2013 aku sempat badmood ke dia karena tweetnya yang menurutku nggak banget deh. Saat aku lagi badmood itu, dia lagi ada urusan di Balikpapan, sampai-sampai kita gak ada komunikasi sekitar hampir 2 hari. Lalu, Jumat, 25 Oktober 2013 pas di rumahku listrik sedang mati, aku minta tolong ke sahabatku Aya buat nemenin makan hulor dengan maksud merefreshkan diri sambil ngobrol-ngobrol santai alias curhat. Haha.... 

Selesai makan, Aya nganterin aku pulang. Sambil di jalan itu, Aya minta aku besok malam Minggu wajib datang ke acara ultahnya di Cafe Magseven. Aku sempat bingung aja gitu karena ultah Aya kan November, kok udah mau traktiran aja sih. Alasannya sih karena November Aya mau ke Singapore, makanya traktirannya dimajukan. Okesip, dengan polosnya aku percaya begitu saja apa yang disampaikan Aya ke aku. Aya juga ngajakin sahabat-sahabatku Kiki, Anik, dan Mirna.

Sabtu malam, 26 Oktober 2013 sampailah aku di Cafe Magseven bareng Mirna dan Anik. Aku kaget aja gitu ternyata disana udah cukup rame dengan beberapa orang yang sudah duduk manis menunggu (Aya, Kiki, Yuan, seorang cewe temannya Yuan, dan dia (Kak Qadri). Detik demi detik telah berlalu, sekira pukul 9 malam lebih Aya dan dia maju ke panggung buat duet nyanyi. Waktu itu lagunya Andika feat Ussy Kupilih Hatimu. Selesai nyanyi, Aya turun tapi dia tetap stay di atas panggung. 

Taraaa....dia mengeluarkan kalimat pembuka di depan umum yang membuat otakku berpikir, hatiku dagdigdug gak karuan, dan jadi terkaget-kaget. Jebreet....Doorrr.... Finally dia ternyata menyatakan cintanya ke aku. Wkwkwkw... Jadi, yang kata Aya ini dalam rangka acara ultahnya, sesungguhnya hanyalah skenario belaka untuk mengelabui agar aku nggak tahu dulu bahwa ini disusun untuk rencana penembakan ke aku. Huaseeemm....Dan, terus tweet dia yang sempat buat aku agak badmood itu, ternyata akal-akalannya dia buat sengaja ngebuat aku kesel. Hedeuhhh.... -__- Jadi, yang jelas dalam hidupnya baru pertama kalinya ini dia berani nembak cewe, karena katanya sebelumnya mantannyalah yang menyatakan deluan ke  dia, dan tentu baru kali ini pula dia berani ngelakuin hal ini di depan publik.
Katakan Cinta


Tersipu malu, dan ntahlah harus berkata apa aku kaget banget dengan pernyataannya. Selang beberapa lama kemudian, akhirnya aku mau maju ke panggung untuk memenuhi permintaan dia dan para sahabat. Okesip, microphone pun sudah ditanganku, dengan grogi berat akhirnya aku menjawab sangat singkat, tapi sungguh mengandung makna kejujuran yang dalam "iya". Yaapss...itu artinya aku mengiyakan bahwa aku juga mencintainya dan ini juga harus menjadi cinta terakhirku. Pada akhirnya, 26 Oktober 2013 kami resmi menjadi pasangan yang sama-sama berkomitmen bahwa ini akan menjadi cinta terakhir kami. Insya Allah, Amin YRA...

to be continued....

#Part 4 (Selasa, 21 Januari 2014) : Masa-Masa Telah Jadian

Guyss...bahkan sampai kita sudah jadian pun, belum ada tuh yang namanya ngedate bareng di malam minggu karena masih sibuknya diriku. Inilah uniknya, kami belum pernah sama sekali ngedate bareng eh tau-taunya si doi udah nembak aj dan aku pun langsung mengiyakan. Haha... Yaa...mau gimana lagi namanya juga sudah cinta, merasa sangat dekat, dan sudah sangat cocok. Hmmmm....Tuhan benar-benar maha baik saat pelabuhan hati kami ntah mau dibawa kemana, Dia justru mempertemukan kami disaat yang tepat. Yaa...tepat karena telah membangkitkan jiwa muda kami lagi untuk mau merasakan "virus merah jambu". Tsaaaah.....


Sebagai alternatif gak bisa ngedate di malam minggu, jadinya kita nyempatin biar bisa ngedate makan siang bareng. Gilaak boo...siang-siang bolong ngedate dengan alibi berkedok makan siang. Hahaa....Gimana perasaan kami saat makan siang bareng? Nah, ini dia rasanya itu masih salting banget meeen...aduh kalau inget tingkahku waktu itu rasanya jadi malu sendiri. Makjlebnya dia ngebaca lagi kalau aku salting berat. Saltingnya karena pas ngobrol sungguh aku malu natap matanya yang sedemikian dekat jaraknya dengan sudut pandang mataku, tanganku yang gemetaran saat makan, dan masih dagdigdug aja gitu berasa baru kenal pas pertama kali. Padahal kalau di dunia perhandphone-an beeh ngalir gitu ajah dengan santainya. 

Okesip, 9 November 2013 kelar tampil dalam pentas seni memoar night di Panggung BK, aku mulai bertekad untuk menyempatkan waktuku buat bisa bareng ngedate di malam minggu bareng dia. Pasalnya, aku dengar dari Aya dia mulai protes banget ke aku karena sudah 3 minggu pacaran, tapi belum kunjung jua pernah sekalipun aku bisa diajak ngedate. Haha.. Waduh sebenarnya cukup grogi berat buat ngajak dia kerumahku karena sebelumnya aku belum pernah berani tuh yang namanya ngenalin langsung cowo ke orang tua. Yasalaaam... Tapi ntah mengapa dengan mempelajari karakter Kak Qadri yang menurutku supel banget, jadi aku yakin aja gitu kalau dia insya allah akan mampu mengambil hati kedua orangtuaku, terutama hatinya si aba yang gimana banget kalau tahu aku sudah punya "teman pria spesial". Uwuwuwuuwu....

Sabtu, 16 November 2013 adalah ngedate pertama kami. Dagdigdugduaarrr itulah yang aku rasakan saat harus menunggu detik-detik dia menjemputku di rumah. Degdegdkan meeen ntar orang tua tanggapannya apa yah ke dia, orang tua bakal suka gak yah sama dia, dibolehin gak yah anak cewenya ini diajak ngedate sama cowo, aaarrghh... dan berbagai perasaaan lain semuanya nyatu bak mengintrogasi pikiranku dengan berbagai pertanyaan yang mencemaskan. Huaa jangankan aku, yang paling degdegkan lagi itu yaah sebenarnya Kak Qadri sampe sehari sebelum ketemu aja sudah ngatur strategi mulai dari bahan obrolan apa yang mau dibahas ke ortuku, pake baju apa, motornya sampai harus diservice dulu biar knalpotnya gak berisik, rambutnya mesti dirapikan dulu ke salon, dll. Hahahaaa.....

Singkat cerita, sampailah dia di rumahku sekira pukul 19.40 WITA. Aku pun langsung duduk manis di ruang tamu. Disitu ada mama, aba, kakakku Serly, iparku Kak Acong, dan tante Ida. Alamaak...ini kenapa kebetulan banget lagi rame ngumpul di rumah (*matinyaaaak.....). Fuuuhh akhirnya bisa bernafas lega saat obrolan keluarga yang aku lihat bisa sangat mengalir. Itu artinya, kesan pertama yang diberikan Kak Qadri alhamdulilah mampu membuat keluargaku melting alias meleleh. Hehe.... Sip, sekira pukul 20.45 WITA kami baru bisa ngedate sangking tadi ngobrolnya keasyikan. Itupun aku yang ingetin waktunya kalau nggak, bisa jadi gak jadi ngedate deh. Ngedate pertama kami dengan dinner di sebuah cafe yang pemandangannya cukup mendamaikan hati. Di tempat itulah, obrolan panjang lebar pun terjadi agar kami bisa lebih saling mengenal. 

Hari berganti hari, jiwa muda kami masih selalu saja dipenuhi bunga-bunga cinta. Eaaaa... Semakin dekat dan indahnya kebersamaan itulah yang kami rasakan. Bila sehari aja nggak bisa ketemu, pasti rasa rindu selalu saja berkecamuk di jiwa. Eaaa....Jadi, bayangkan saja misal seminggu gak ketemu rasanya itu nyiksa banget seakan berasa Long Distance Relationship (LDR), padahal masih satu kota. Hedewh... Kedengarannya mungkin agak sedikit lebay, tapi sungguh inilah yang kami rasain. Jadi, kalau sudah seperti ini maka solusinya adalah kami pasti menyempatkan skype-an. Oleh karena itulah, terpujilah bagi orang yang telah berhasil membuat skype. Terimakasih kami ucapkan padamu karena telah mengobati sedikit rasa rindu yang hadir saat aku dan Kak Qadri gak bisa ketemu langsung. Hehe...



Hmmm...kalau ditanya sempat ada konflik gak dalam menjalin hubungan? Yaa...itu ada, namanya juga hidup pasti ada aja lika-likunya. Memang sih sempat ada konflik ringan semacam ngambek atau curigaan. Hehee...Tapi, yah alhamdulilah dapat segera kami redamkan. Ini bisa terjadi karena kami pikir pengalaman dari kisah sebelumnyalah yang membuat kami secara bertahap dibentuk untuk menjadi pribadi yang bisa sama-sama saling mengerti. Menurutku inilah sebuah proses. Tuhan memang Maha Baik kita nggak langsung dipertemukan begitu saja, tapi kita diuji terlebih dahulu melalui kebersamaan kita dengan sosok lain hingga akhirnya semua akan indah pada waktunya dengan sosok sebenarnya yang digariskan oleh-Nya. Jadi, buat kalian yang pernah sedih berat karena cinta jangan bersedih lama-lama yaah guyss. Yakin dan berpikir positiflah selalu pada Tuhanmu bahwa dia akan selalu menolongmu. 
 
to be continued....

#Part 5 (Sabtu, 1 Februari 2014) : Pertunangan


Jumat, 31 Januari 2014 kami menutup indah bulan ini dengan pertunangan. Alhamdulilah.....bahagia rasanya akhirnya sosok lelaki yang sangat tulus menyayangi dan mencintaiku ini berani mengikat diriku. Walaupun kami belum menjadi muhrim, tapi setidaknya ini menjadi niat awal yang baik untuk melangkah ke tahap ibadah yang sesungguhnya yaitu dalam ikatan suci sebuah pernikahan. Rasanya telah memasuki tahap ini agaknya termasuk cepat karena kita pacaran baru aja di umur 3 bulan lebih 5 hari. 

Alhamdulilah :)

Sebelum memasuki hari pertunangan, yang jelas hari-hari kami selalu diwarnai pula dengan rapat kecil keluarga kami di tempat masing-masing. Bagi kami pertunangan itu adalah hal yang sakral. Karena itulah, sebelumnya sudah ada lobbying yang kami lakukan untuk mencapai kesepakatan agar di fase-fase selanjutnya pelaksanaan dapat berjalan lancar.

Awalnya tuh rencana kita hanya sebatas tuker cincin biasa yang hanya diketahui antara aku dan dia. Tapi, suatu hari aku iseng curhat ke mamaku tentang niat kami ini. Beeh...adanya aku langsung kena siraman rohani. Intinya, yang namanya tuker cincin itu gak sembarangan, jangan dianggap kaya main-main. Harus ada kedua pihak keluarga yang menghadiri yang menandakan bahwa inilah bukti keseriusan. Dan, pertunangan itu juga berarti kedua pasangan beserta kedua pihak keluarganya juga telah diikat janji untuk nantinya insya allah akan menjadi keluarga baru. Lanjutnya, kalau dalam definisi islam pertunangan itu kesepakatan pribadi dengan maksud menikah antara laki-laki muslim yang sesuai atau pantas dengan perempuan muslim melalui walinya. 

Baiklah, rasa deg-degkan yang tertanam dari kemarin akhirnya bisa menghembuskan nafas lega. Alhamdulilah acara tadi malam berjalan lancar guyss. Aaaahh Tuhan selalu memang Maha Baik, di sore hari kan sekira pukul 18.10 WITA daerahku dapat giliran kena pemadaman listrik. Jadinya, dengan penerangan seadanya (lilin & lampu hp) aku dimake-up sama Mba Ika. Okelah nggak masalah, tapi yang aku pikirkan gimana nanti acara habis isya masa bakal gelap-gelapan gini sih. Eeh alhamdulilah selesai di make-up, listrik pun kembali menyala di pukul 19.30. Padahal tuh biasanya paling cepat listrik baru menyala kembali sekira pukul 21.30. 

Nah, pukul 20.30 acara pertunangan pun dimulai dengan dibuka dari pihak keluarga Kak Qadri. Tapi, itu aku masih diselundupin di kamar gak boleh keluar dulu. Alamaaak...deg-degkannya pang aiy....tibalah saatnya aku dipanggil. Keluarlah aku dengan menggunakan kebaya merah maroon, dan si doi sudah duduk menunggu dengan batik yang warnanya juga merah maroon (sudah janjian euy) Hehe.... 

Selanjutnya, cincin pun disematkan di jari manisku sebelah kiri oleh pihak keluarganya. Demikian juga si doi disematkan pula cincin di jari manis kirinya dari pihak keluargaku. Semua dilakukan dengan sistem melalui wali masing-masing karena kami belum muhrim. Setelah itu, langsung ditutup dengan doa dan makan malam bersama. Pas acaranya sudah agak santai, ternyata grogi masih aja berkecamuk meen. Kami berdua mana berani saling tatap-tatapan, jadinya yah bbm-an gitu sudah. Wkwkwkkw......   


Okesip, di hari ini lagi-lagi tiada hentinya aku mengucap syukur pada-Nya. Walaupun kami belum menjadi muhrim, tapi setidaknya semoga langkah awal ini menjadi catatan amalan tersendiri dan sebagai pengingat yang akan menguatkan kami agar tetap selalu bersama dalam suka apalagi duka, dan sebesar apapun masalah yang akan datang. Sebab kami yakin, kami punya Tuhan yang lebih Maha Besar yang pasti akan selalu menolong setiap hambanya. Amin YRA...

to be continued....

#Part 6 (Jumat, 29 Agustus 2014) : Persiapan Melepas Masa Lajang 

Syukur alhamdulilah, nggak kerasa ternyata hubungan aku sama Qado (re: panggilan sayang aku ke dia) sudah berjalan selama 10 bulan lebih 3 hari. Itu terhitung dari 26 Oktober 2013 hingga hari ini (29/8) aku kembali menulis. Waktu sungguh berjalan cepat yah guyss. Perasaan baru kemarin aja ketemu doi. Haha... Hmmm....sekarang justru tibalah saatnya yang ditunggu-tunggu persiapan aku dan doi melepas masa lajang. 

Bisa sampai ke tahap ini rasanya dahsyat banget. Dari awal kita nggak kenal sama sekali, terus dipertemukan, jadian, tunangan, lamaran, hingga puncaknya insya allah sekitar 1 bulan lebih 2 minggu lagi kami akan melakukan moment sakral dalam ikatan suci pernikahan. Dalam hubungan ini, betapa kami harus menjalani sebuah proses yang nggak mudah. Sungguh sangatlah tidak mudah.

 Sebab, satu yang pasti banyak pelajaran yang terkandung didalamnya. Bersama dengannya, kami sama-sama belajar agar bagaimana menjadi pribadi yang lebih sabar, agar lebih mencintai Rabb, lebih saling menyayangi, lebih saling mengerti dan memahami, lebih saling menjaga, lebih menjaga amanah, dan berbagai hal lainnya agar kami lebih memaknai arti hidup ini.

Guyss... lucunya, moment sakral nanti waktu pelaksanaannya insya allah akan bertepatan saat pertama kalinya kami saling mengenal. Haha...Yaaaps 12 Oktober 2013 kami berkenalan, dan 12 Oktober 2014 insya allah para malaikat akan menjadi saksi cinta kami. Dan, pada tanggal tersebut bertepatan pula ulang tahun Kota Bontang. Lalu, saat 13 Oktober 2013 kami nonton karnaval bareng semacam pawai pesta rakyat, maka pada 13 Oktober 2014 nanti insya allah adalah resepsi pernikahan kami.

Skenario Allah SWT terhadap dijodohkannya kami dalam garis tangan-Nya sungguh sangat terasa. Dimulai tanggal dan bulan kelahiran kami yang bersamaan 15 Mei, lalu waktu pertama berkenalan kemudian Allah SWT mengijinkan kami untuk mengikat janji suci pada waktu yang sama 12 Oktober.

Inilah beberapa persiapan kami untuk melepas masa lajang :


1. Hal pertama yang kami lakukan setelah kedua pihak keluarga menyepakati tanggal pernikahan adalah ngebooking peminjaman gedung beserta kelengkapannya (dry garden, panggung, soundsystem, AC, lighting, dll) untuk acara resepsi. Insya allah, tempat resepsinya nanti di Gedung Koperasi Karyawan PT Pupuk Kaltim, Bontang. Sedangkan, akad nikahnya insya allah di rumah saya.

2. Ngebooking peminjaman 1 wisma seruni dan 1 bus PKT untuk nantinya digunakan mengantar keluarga dari rumah menuju gedung koperasi.

3. Ngebooking salon untuk ngedekor dan merias.

4. Melist orang-orang yang akan diundang. Nah, ngelist itu ternyata bukan pekerjaan gampang guyss. Sebab, kami harus bisa memastikan jangan sampai ada nama yang double, jangan sampai ada nama yang terlupakan untuk diundang, mesti melakukan pengelompokan wilayah agar nantinya mudah disebarkan, dan lain sebagainya. 

5. Menentukan menu makanan.

6. Hal penting yang nggak boleh dilupakan adalah mengurus administrasi untuk pendaftaran nikah di KUA. Ini juga cukup menyita waktu guyss karena mesti ngurus di RT dulu, terus ke Kelurahan, lalu menuju KUA. Karena saya seorang buruh yang istilahnya memiliki keterbatasan waktu di jam kerja, jadi Pak RT nya aja sampe saya samperin pas malam sehabis mengajar sekitar pukul 20.20 WITA. Haha...

7. Nyari referensi tempat menyetak undangan dan souvenir. Untuk undangan cukup mesan di Bontang saja dan souvenirnya mesan di Solo karena harganya lebih terjangkau. Hehe...

8. Dan, tak lupa pula sebagai karyawan saya harus mengisi formulir ijin menikah dan ijin cuti yang ditandatangani oleh Kabag dan Manager Unit Kerja.

9. Pembentukan panitia. Kalau masalah ini lebih detailnya akan dihandel oleh keluarga.

10. Hunting kain untuk baju seragam keluarga.

11. Rajin berdoa dan curhat kepada Allah SWT demi kelancaran acara.

12. Searching artikel tips menjadi istri sholehah. Hehe....

13. Belajar memasak. Ihiyy.... 

https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/934838_10203898664700261_4029082692335435878_n.jpg?oh=e5236fd17f9164aa37a1c397b7d0a2bc&oe=54085D0D&__gda__=1409866011_a9b6efe3928811eb7b6edffd150f6703
Cooking...
14. Dan berbagai persiapan tak terduga lainnya. 
to be continued....

#Part 7 (Minggu, 12 Oktober 2014) : Barakallah, Pernikahan

Hari yang dinantikan pun telah tiba. Hari ini (Minggu, 12 Oktober 2014) hatiku berasa deg-degkan banget nggak karuan. Kecepatannya bergerak begitu cepat, berirama indah nan syahdu. Langkah kaki Qado yang semakin dekat memasuki rumahku, terasalah aku darah baru gembira bercampur haru. Pasti doi yang justru lebih deg-degkan karena Qado mesti mengucapkan beberapa kalimat dari penghulu. Di luar rumah pun sudah terdengar keramaian orang. 

Selang beberapa menit kemudian, aku pun keluar dari persembunyian lalu duduk bersanding bersama Qado di depan bapak penghulu dengan disaksikan kedua orang tua kami, saksi, dan orang-orang yang sudah hadir. Deg-deg-deg jantungku semakin berdebar kencang, semoga ini bukan mimpi di pagi hari (*pikirku....hehe). Yaaps...memang guyss ini sungguh kenyataan bukan mimpi lagi seperti biasanya. Haha.... Setelah Qado mengucapkan kalimat sebagaimana panduan dari penghulu "Saya terima nikahnya......dstnya" finally, sah, sah, sah BARAKALLAH kami pun resmi menjadi pasangan halal suami istri. Alhamdulilah..... ^_^

Setelah rasa degdeg serrr lenyap, lalu bagian yang paling menguras emosi adalah adegan sungkeman dengan orang tua. Sungguh aku benar- benar tak bisa membendung buliran kristal yang meleleh dari mata dan menganak ke pipi.

Tentu, ini baru tahap awal bagi kami dalam memulai rumah tangga. Setidaknya, semoga langkah awal ini menjadi ibadah pembuka sehingga segala amalan kebaikan dan pintu rezeki kami pada fase selanjutnya dapat lebih lapang. Semoga kami dapat mengarungi bahtera rumah tangga dalam Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah. Amin YRA.

Wahai cahaya yang menyinari bumi
Kutatap selalu sinarmu dalam dawai-dawai cinta  
Disini aku merenung sendiri dalam sepi
Merasakan hembusan bait kata hati
Mendengar bisikan kejujuran yang hakiki
Dan jadilah saksi atas dialog yang kulakukan pada Tuhanku

Ya Rabb... 
Kuatkanlah langkahku menapaki duri-duri dunia

Kuharap Kau meridhoi jalanku tuk menguatkan jiwa

Ya Rabb...
Aku tahu bahwa sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan-perhiasan 
dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah
Jadikanlah aku Rabb dalam barisan perhiasan-perhiasan itu sebagai wujud persembahan terbaikku untuk Ahmad Al-Qadri

Ya Rabb...

Terimakasih Engkau telah mempertemukan kami
Terimakasih untuk setiap pertemuan indah yang dapat kami lalui bersama
Sucikan hati kami agar dapat melaksanakan kehendak-Mu
Ajarkan kami untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau gariskan
Cukupkan kami dengan anugrah dan kasih sayang-Mu yah
Amin...


~END~

5 komentar:

Sher mengatakan...

Halo mbak Irma.... duh, seneng banget deh aku baca kisahnya. Bak sudah diatur rangkaian cerita cintanya nih!

So sweet banget deh, bertemu pas Bontang City Carnival, dan menikah tepat satu tahun setelahnya.
Ngomong-ngomong, aku pengen banget deh liat karnaval itu, namun apa daya, perjuangan menuntut ilmu di pulau seberang mengharuskan diri untuk tetap disini >.<

Btw, congrats atas pernikahannya! Semoga jadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.. semoga cepat diberi momongan pula. Hehehe :D

Irma Safni mengatakan...

Halo juga sherli btw kk aku namanya sherli juga loh hehe makasih yah atas doanya amiiin YRA ada blog juga kah yukss mari saling berbagi cerita

Irma Safni mengatakan...

Oh yah btw mkc jg udah mau smpat bca blog ini hihii smg sukses y kuliahnya kmu amiiin oh y karnavalny kl mau lihat bs diliat postingan sy jg diblog ini judulnya bontang episode

Sher mengatakan...

Hehehe.. amin, semoga kuliahku lancar, dan cepet nyusulin kamu yang akhirnya nemuin tambatan hati. Hehehee..

Oke, aku mau blogwalking-in blog mu duyuu aaah....

Hemm,. Boleh nih skali-kali mampir ke blogku di tulisandarihatikecilku.blogspot.com :))

Irma Safni mengatakan...

Amiiinnn YRA

oh yah aku udah main2 ke blog kamu...mantap euy cerita2nya...yukss mari slalu saling berbagi cerita :)