Pernah nggak kita merindukan sesuatu, padahal kita nggak pernah sedikitpun melihat bagaimana bentuk wajahnya, berbicara dengannya pun nggak pernah? Jika pernah, lalu dengan siapakah?
Kalau saya, sosok yang dirindukan keberadaannya tersebut adalah baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Kalau saya, sosok yang dirindukan keberadaannya tersebut adalah baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dan, kalau sudah seperti ini saya biasanya langsung bersenandung sendiri menyanyikan lagu yang berjudul Ya Rasulallah. Liriknya :
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma solli ala Muhammad
Ya rabbi solli alaihi wasallim ( 2x )
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya rasulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Lirik indah di atas adalah salah satu lagu favorit yang suka banget saya bawain nyanyi, saat dulu masih aktif di grub nasyid dan kebetulan pernah saya bawain juga waktu dulu lomba di ajang pemilihan putra putri islam berprestasi.
Siapapun yang mendengar lagu ini, saya yakin jika dia sungguh-sungguh mencintai Rasulullah SAW, insya allah hatinya akan tersentuh. Bahkan bisa meneteskan air mata.
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikut jejak langkahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kami rindu padamu
Allahumma solli ala Muhammad
Ya rabbi solli alaihi wasallim ( 2x )
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Kutahu cintamu kepada umat
Umati kutahu bimbangnya kau tentang kami
Syafaatkan kami
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
Ya rasulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya rasulullah ya habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Lirik indah di atas adalah salah satu lagu favorit yang suka banget saya bawain nyanyi, saat dulu masih aktif di grub nasyid dan kebetulan pernah saya bawain juga waktu dulu lomba di ajang pemilihan putra putri islam berprestasi.
Siapapun yang mendengar lagu ini, saya yakin jika dia sungguh-sungguh mencintai Rasulullah SAW, insya allah hatinya akan tersentuh. Bahkan bisa meneteskan air mata.
Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi berkata, “Ketahuilah, bahwa barangsiapa
yang mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha
meneladaninya. Kalau tidak demikian, maka berarti dia tidak dianggap
benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti nyata).
Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya.
Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Insya allah....
05 Oktober 2015
Di kamarku 😊
Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya.
Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Insya allah....
05 Oktober 2015
Di kamarku 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar