Senin, 19 Januari 2015

Dimana Letak Ikhlas Itu?

Mungkin kita pernah berkata dalam beberapa kalimat "saya sudah mengikhlaskan semuanya", "saya ikhlas atas apa yang terjadi", dan kalimat ikhlas sejenis lainnya. Sejujurnya, jika kita merenungkan kembali makna ikhlas, sepertinya bukan hal yang mudah guys. 

Misal, seandainya kita memberi sesuatu kepada orang lain terus bilang "saya ikhlas memberikannya kepadamu". Tapi, suatu ketika bila mengungkit pemberian yang pernah diberikan apakah kita bisa dikategorikan dalam golongan orang-orang ikhlas?" Hmmm....

Saya pikir, ikhlas nggaknya kita mungkin hanya Tuhan yang paling mengetahui dan berhak menilai. Itulah mengapa, ilmu ikhlas sepertinya menyimpan misteri tersendiri. Hehe... Seringkali orang banyak menyerukan, tapi tidak semua mampu menguasai secara penuh.

Kata orang bijak, yang bisa mengukur ilmu ikhlas adalah hati masing-masing individu yang memiliki dan menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu 100%. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan seseorang.

Dewasa ini, tentu telah banyak kasus yang terjadi saat tidak melekatnya keikhlasan. Misal, alkisah antara Iblis dan Nabi Adam As, Iblis melakukan dosa pertama di alam semesta karena ketidakikhlasannya yang merasa memiliki saingan yaitu, Adam yang diciptakan Tuhan dari tanah, namun menurut Iblis yang diciptakan dari api, ia (re: Adam) lebih tidak berharga tapi harus dihormati. Dari ketidakikhlasannya inilah, maka tampaklah sifat sombong dari seorang Iblis. 

Bagi saya, ilmu ikhlas adalah suatu hal yang penting. Dimana ia diyakini mampu membuat hidup ini sangat mudah, tentram, indah, dan jauh lebih bermakna. Mengapa bisa terjadi demikian? dari penelusuran info yang didapat, karena seseorang yang ikhlas segala konsentrasinya hanya selalu pada Allah ta'ala. Seseorang yang ikhlas pun juga tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan.  

Bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Sebaliknya, jika kita tidak menanamkan ikhlas dalam diri, tentu akan banyak pula kekecewaan dalam hidup. 

Karenanya, semoga kita semua bisa sama-sama menjadi hamba yang selalu bersyukur yah guys. Sering "melihat kebawah", insya allah akan membuka hati kita untuk selalu bersyukur. Dan, mari kita biasakan pula agar kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, sehingga tidak mengurangi pahala kita.

Tidak ada komentar: