Senin, 26 Januari 2015

Berburu Kepiting

Suami sudah sering banget merencanakan pengen berburu kepiting di Selambai Kel. Loktuan, Bontang. Karenanya beberapa hari sebelumnya sudah ngelobi juga ke aku;

q : "sayang, aku boleh gak nangkep kepiting?"
i : "boleh dong sayang, tapi aku pengen ikut e"
q : "serius pengen ikut?"
i : "iya...tapi pas besoknya libur yah biar besok masuk kerja nggak ngantuk di Kantor, hehe..."
q : oke deh sayang.."

Jadilah, kala itu mulai mendekati Minggu dini hari 25/1, kami berdua menuju Selambai dengan cuaca yang cukup dingin karena sebelumnya sempat gerimis. Sampai sana, ternyata air belum terlalu surut euy. Sembari menunggu, aku, Qado, dan 3 oranglaki-laki saudaranya Qado jadinya asik ngobrol sambil nonton TV. Waktu itu, si tuan rumah lagi nyalain kaset filmnya Rhoma Irama yang jaduuuul banget. Mau nggak mau, aku ikut nonton apa yang ditonton sama saudara-saudaranya Qado itu. Wkwkwkwk....

Nggak tahan kantuk, aku jadinya tertidur lelap. Bangun-bangun Qado ternyata sudah hunting. Lalu, aku melihat di balik jendela Qado dan saudaranya asik banget nangkepin kepiting. Sementara lihatin mereka nangkep kepiting, aku juga sambil nonton tayangan TV "Masih di dunia lain". 

Beberapa menit telah berlalu, selesai jualah perburuan kepiting. Pulang-pulang lumayan dapat sekitar 8 kepiting yang besar. Waw.... Paginya, aku coba searching google buat masak kepiting kare. Alhasil, ujicobaku alhamdulilah bisa pecaah juga yah rasanya. Haha.... Buktinya, suamiku, dan semua saudara-saudaranya Qado yang ikut menikmati, serta sahabatku yang aku panggil juga datang buat makan merasa sangat menikmati hingga habis bersama kami santap. Yihayy....

Alhamdulilah semingguan ini lancar jaya dah uji praktik masak memasaknya. Mulai dari kare kepiting, tumis-tumisan, bebakaran, gorengan, dan lain sebagainya telah dicoba. Next step, aku akan terus mempraktikkan resep demi resep. Hihi....



Senin, 19 Januari 2015

Dimana Letak Ikhlas Itu?

Mungkin kita pernah berkata dalam beberapa kalimat "saya sudah mengikhlaskan semuanya", "saya ikhlas atas apa yang terjadi", dan kalimat ikhlas sejenis lainnya. Sejujurnya, jika kita merenungkan kembali makna ikhlas, sepertinya bukan hal yang mudah guys. 

Misal, seandainya kita memberi sesuatu kepada orang lain terus bilang "saya ikhlas memberikannya kepadamu". Tapi, suatu ketika bila mengungkit pemberian yang pernah diberikan apakah kita bisa dikategorikan dalam golongan orang-orang ikhlas?" Hmmm....

Saya pikir, ikhlas nggaknya kita mungkin hanya Tuhan yang paling mengetahui dan berhak menilai. Itulah mengapa, ilmu ikhlas sepertinya menyimpan misteri tersendiri. Hehe... Seringkali orang banyak menyerukan, tapi tidak semua mampu menguasai secara penuh.

Kata orang bijak, yang bisa mengukur ilmu ikhlas adalah hati masing-masing individu yang memiliki dan menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu 100%. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan seseorang.

Dewasa ini, tentu telah banyak kasus yang terjadi saat tidak melekatnya keikhlasan. Misal, alkisah antara Iblis dan Nabi Adam As, Iblis melakukan dosa pertama di alam semesta karena ketidakikhlasannya yang merasa memiliki saingan yaitu, Adam yang diciptakan Tuhan dari tanah, namun menurut Iblis yang diciptakan dari api, ia (re: Adam) lebih tidak berharga tapi harus dihormati. Dari ketidakikhlasannya inilah, maka tampaklah sifat sombong dari seorang Iblis. 

Bagi saya, ilmu ikhlas adalah suatu hal yang penting. Dimana ia diyakini mampu membuat hidup ini sangat mudah, tentram, indah, dan jauh lebih bermakna. Mengapa bisa terjadi demikian? dari penelusuran info yang didapat, karena seseorang yang ikhlas segala konsentrasinya hanya selalu pada Allah ta'ala. Seseorang yang ikhlas pun juga tidak diperbudak oleh penantian untuk mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan.  

Bagi seorang hamba yang ikhlas, ia tidak akan pernah mengharapkan apapun dari siapapun, karena kenikmatan baginya bukan dari mendapatkan, tapi dari apa yang bisa dipersembahkan. Sebaliknya, jika kita tidak menanamkan ikhlas dalam diri, tentu akan banyak pula kekecewaan dalam hidup. 

Karenanya, semoga kita semua bisa sama-sama menjadi hamba yang selalu bersyukur yah guys. Sering "melihat kebawah", insya allah akan membuka hati kita untuk selalu bersyukur. Dan, mari kita biasakan pula agar kalau sudah berbuat sesuatu, kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah. Jangan pula disebut-sebut, diingat-ingat, sehingga tidak mengurangi pahala kita.

Minggu, 18 Januari 2015

Hobi Baru : #Part1

Minggu, 18 Januari 2015 adalah titik awal dimana aku merasa insya allah telah akan menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) sesungguhnya. Sebelumnya itu, masih merasa setengah IRT. Hehe...

Maklum aja sebelumnya, aku belum terlalu bisa optimal memikirkan hari ini menu apa yang harus kita makan karena masih berada dalam satu atap bersama orang tua. Ini semua terjadi, karena mamaku itu juga rajin banget masak. Pulang kerja tau-tau sudah ada makanan disajikan di Meja makan.

Dan, hari ini insya allah aku sudah akan bisa mulai optimal. Dimana, aku pun mulai rajin searching di mbah google tentang menu masakan yang oke dimasak dengan bahan simpel. Doakan yah guyss semoga lancar jaya segala-galanya dengan hobi baruku ini. Amin :)

Selasa, 06 Januari 2015

#Part-3 Keliling Indonesia : Desa Sirindu-Bonde, Sulawesi Barat

Assalamualaikum guyss...

Nggak kerasa yah, alhamdulilah kita sudah memasuki awal tahun yang baru 2015. Besok adalah hari pertama aku masuk kantor setelah menghabiskan cuti selama 5 hari plus 2 hari perjalanan. Cuti mulai tanggal 26 Desember 2014, lalu besok tanggal 7 Januari 2015 mulai masuk kerja lagi.

Benar-benar dah waktu nggak kerasa perputarannya, cepat banget euy. Btw, selama cuti aku menghabiskan waktu di tempat kelahiran suamiku (Bonde) dan juga di tempat tinggal keluarga dari mama dan abaku. Nama daerahnya ada di Desa Sirindu Kec. Pamboang, Desa Bonde Kec. Campalagian, Desa Parabaya, Desa Pillattoang, Desa Lampa, Desa Lapeo, Mamuju, dan beberapa desa lainnya. Semuanya masih berada dalam satu provinsi yang sama yaitu, Sulawesi Barat. Cuti kedua kali ini, perjalanan kami lakukan pula dengan motor tapi plus kapal.
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10893569_10204841937921502_1036493132_n.jpg?oh=073c7eb420b247058239e83102c87fe8&oe=54C8E99D&__gda__=1422469744_c1fb6b436ff5496dc0048cd334d50af4
Naik motor dari Mamuju ke Desa Sirindu-Bonde

Di sepanjang jalan yang kami lalui dari Mamuju ke Desa Sirindu-Bonde dilengkapi dengan pemandangan pegunungan dan eloknya lautan dengan pasir putihnya, plus banyaknya pohon kelapa di pinggiran pantai. Di sisi pantai semakin oke karena dilengkapi pula dengan wisata kuliner, dimana terdapat beberapa pedagang yang menjajakan es kelapa muda, ikan terbang, buras, dan lain sebagainya.
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10928155_10204866073724882_747113999_n.jpg?oh=adb87bd62ce089d40c1778e433d792b1&oe=54C94287&__gda__=1422479638_ca1eff0c9443c6d71c341993020e8b41
Kamar di kapal yang kami sewa seharga Rp. 250.000,-
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10917626_10204841937401489_74613198_n.jpg?oh=f73b9a841e1c8debc6ca6514db71a4a1&oe=54C9562E&__gda__=1422457422_6f026d4dc6968facdc0ad5b04208c8b0
wisata kuliner makan ikan terbang, buras, dll

Sekitar 3 jam telah berlalu, nggak kerasa aku dan suami pun sampe di Sirindu (rumah kakek dan nenek). Sebelum sampe, aku berasa deg-degkan aja gitu. Wajar aja kali yah karena sudah 6 tahun lebih aku nggak nginjaki kaki disini. 

Baru beberapa menit istirahat, sangking nggak sabarnya aku dan suami langsung menuju pantai yang nggak jauh dari rumah. Pemandangan pantai nan eloklah yang membuatku sangat merindukan tempat tersebut.
Finally melihat ombak, tebing, air laut, dll

Hal lain yang bisa kita temui di Desa Sirindu ini adalah tentang pasarnya yang terjadwal. Adanya cuma hari Selasa dan Jumat. Btw, sangking jarangnya ada pasar, jadi aku suka banget menantikan jadwalnya.
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/v/t34.0-12/10893750_10204841936881476_20237128_n.jpg?oh=a876cb536ee6ec5aeb19c84258d8ec81&oe=54CA204D&__gda__=1422480264_223128e99c2c57a3dea2f42dd2ad7472
Beginilah suasana pasar di depan rumah kakek aku. Gambar diambil sekitar pkl. 05.30 am.

Pemandangan di belakang rumah Kakek

Berbicara tentang kakek dan nenek aku, alhamdulilah mereka sekarang masih hidup. Kakek aku adalah seorang pensiunan polisi yang dulu juga memiliki andil dalam perjuangan merebut kemerdekan RI. Sedangkan nenek aku selalu setia menjadi ibu rumah tangga yang baik. Saat jadwal pasar, nenek aku masih suka berjualan kue di depan rumah yang dibantu sama anak-anaknya.
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10917556_10204841937241485_1515514586_n.jpg?oh=2eb36739e10dc064208983a4c9e97f82&oe=54C90E4F&__gda__=1422456162_882e635c17ce6a4371c2b822c265d92a
With my grandfather umur 107 tahun.
Selain di Sirindu aku juga nginap 4 hari di tempat kelahiran suamiku yaitu, Desa Bonde Kec. Campalagian. Aktivitas aku disana kebanyakan makan, main sama keponakan Qado yang lumayan banyak, dan nyempatin jalan bareng mereka naik angkot ke daerah Polewali Mandar buat jengukin keponakan Qado yang lagi kemah. Hihi...
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10904169_10204841937281486_767051775_n.jpg?oh=e242c348444901d2b391dae2f372e422&oe=54C95215&__gda__=1422446788_b889aac417f10780865f893e7700ef3f
Makan Binte (mie rebus dicampur jagung)...



Jengukin dek vina yang lagi kemah di Polewali Mandar with Kak Mada,Mammi, Arya

Selanjutnya, aku juga singgah ke Desa Lapeo yang terkenal dengan wisata religinya. Di daerah ini dikenal karena pernah ada seorang ulama besar bernama Muhammad Tahir yang akrab disapa Imam Lapeo dulunya aktif menyebarkan agama islam.


Tanggal 4 Januari 2015, akhirnya dengan rasa sedih aku, suami, mama, dan aba pun harus meninggalkan desa ini untuk kembali beraktivitas di Bontang. Insya allah, saat ada rejeki dan waktu kami pasti akan kembali berkunjung lagi di Desa Sirindu, Bonde, dan desa-desa lain di Provinsi Sulawesi Barat. Amin YRA.....
https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t34.0-12/10913098_10204837455609447_159301737_n.jpg?oh=09020b0157ff6b4a0f9471ffa4630583&oe=54C91679&__gda__=1422465064_2299e1bc7cc7df7babf038e425ffc10b
Perjalanan pulang mampir di Jembatan Bolong daerah tappalang (masih di Sulbar) menikmati durian. Lezato....
Ini yang namanya Jembatan Bolong. Konon katanya daerah ini terkenal karena cerita horor yang kuat melekat dengan banyaknya korban jiwa akibat kecelakaan yang sering terjadi di jembatan ini.