Kelahiran PT Pupuk Kaltim pada 7 Desember 1977, tentu tidak
terlepas dari proses awal kelahiran bangsa Indonesia. Artinya, sebuah bangsa
terlebih dahulu harus memiliki sebuah bangunan sistem yang berdaulat dan
diakui, sehingga pada akhirnya tatanan tersebut kemudian dapat melahirkan pula sebuah
korporasi, dan PT Pupuk Kaltim pun telah menjadi bagian dari bangsa ini.
Dalam
konteks sebuah korporasi seperti di PT Pupuk Kaltim, proses kelahirannya tentu
tidak jauh berbeda dengan hadirnya semangat dari peran para pemuda. Pada saat
itu, para pemuda terdahulu telah berupaya keras merintis dari awal untuk
menjadikan PT Pupuk Kaltim menjadi perusahaan besar. Terbukti hingga sekarang
keberadaan perusahaan mampu membuktikan bahwa PT Pupuk Kaltim dinilai sebagai
produsen pupuk urea (2,98 juta ton per tahun) dan amoniak (1,85 juta ton per
tahun) terbesar di Indonesia.
Dari
dua konteks di atas, kata kunci yang dapat kita ambil adalah peran pemuda. Dalam ruang lingkup kecil di PT Pupuk Kaltim, penulis
sesungguhnya bermaksud merefleksikan bagaimana sebaiknya semangat dari generasi
muda yang sekarang ada di PT Pupuk Kaltim dalam memaknai sumpah pemuda sebagai
bagian dari momen untuk lebih meningkatkan jiwa yang berkarakter kebangsaan,
mencintai tanah airnya, disiplin, dan pantang menyerah seperti yang telah
dicontohkan oleh para pemuda (senior) terdahulu.
Sebab, bagi generasi muda yang ada di PT Pupuk Kaltim, tentu
bukan masanya lagi memegang senjata atau bambu runcing untuk berjuang melawan penjajah.
Akan tetapi, bagaimana generasi muda PT Pupuk Kaltim sekarang ini dapat
menorehkan berbagai karya positif. Banyak tugas dan tanggung jawab yang
tentunya telah menanti di depan mata untuk
kita berkarya dan menyelesaikannya secara arif dan bijaksana, sehingga wajar
jika perkembangan zaman secara tidak langsung telah menuntut kita untuk siap
bekerja dalam iklim keterbukaan, yakni kerja
keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, serta memiliki daya respon yang
tinggi terhadap setiap tantangan yang datang.
Oleh
karena itu, kesiapan bekerja dalam iklim keterbukaan tersebut, sudah seharusnya
setiap generasi muda khususnya yang ada di PT Pupuk Kaltim akan senantiasa membekali
dirinya dengan pengetahuan, aktif mengikuti perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, keterampilan dan pengalaman kerja yang baik, sekaligus dapat
memberikan teladan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan sikap seperti
ini, tentu kita pasti dapat memberikan sumbangsih untuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim, walaupun
hanya sedikit. Tentu saja, yang sedikit itu tetap akan lebih baik daripada
tidak sama sekali.
Penulis
mengingat, dimana Bung Karno dahulu pernah berkata,
"Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan
dunia.” Dari perkataan tersebut, hikmah yang dapat kita ambil bahwa generasi
muda yang ada sekarang ini sesungguhnya adalah harapan dan kemajuan untuk bangsanya,
serta harapan dan kemajuan bagi perusahaan dimana mereka mengabdikan dirinya untuk
bekerja. Dengan begitu, besar harapan bagi seluruh generasi muda PT Pupuk
Kaltim, semoga dengan momen sumpah pemuda ataupun momen kebangsaan yang lainnya
nanti, setiap pemuda akan terpatri dijiwanya bahwa tiada kata untuk berhenti mengabdikan
diri untuk bangsa, perusahaan, memberikan teladan kepada masyarakat sekitar,
serta menghadirkan rasa optimis bahwa pembangunan harus terus
berjalan dan berbenah diri hingga waktu jualah yang mengakhirinya nanti. Pada akhirnya, kita pun akan berkata apa yang bisa
kita berikan, bukan apa yang bisa kita ambil.